Ditanya Solusi Melemahnya Rupiah, Sandiaga Uno: Akan Kami Bahas

Senin, 10 September 2018 06:15 WIB

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno saat menghadiri Malam Seni Warga Kemayoran, Jakarta Pusat, 1 September 2018. Tempo/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno telah menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup lemah sehingga rupiah anjlok.

Baca juga: Cerita Rp 100 Ribu Bawang dan Cabai Sandiaga Uno Ternyata Serius

Saat ditanya selepas acara Agrinex ke-12 di Jakarta Convention Center Jakarta, Ahad, 9 September 2018, soal solusi yang belum dilakukan pemerintah agar rupiah menguat, Sandiaga menjawab, "Nah, ini yang akan kami bahas di pertemuan selanjutnya."

Jumat sore lalu, pasangan Prabowo-Sandiaga sebelumnya menyampaikan sikap terkait kondisi ekonomi nasional dan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini. Mereka di antaranya menyoroti defisit transaksi berjalan.

Defisit transaksi berjalan ini dianggap sebagai salah satu biang kerok melemahnya nilai tukar rupiah hingga Rp 14.800-14.900 per dollar Amerika Serikat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), defisit transaksi berjalan pada triwulan kedua 2018 tercatat US$ 8 miliar atau 3,04 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dibandingkan defisit triwulan sebelumnya sebesar US$ 5,7 miliar atau 2,21 persen dari PDB.

Kendati pada triwulan kedua defisit transaksi berjalan sudah mencapai batas maksimal yang dianggap aman yaitu 3 persen, namun jika dihitung per semester pertama 2018, defisit transaksi berjalan baru mencapai 2,6 persen dari PDB. "Target saya sudah saya berikan kepada menteri-menteri agar dalam satu tahun ini betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," ujar Presiden Joko Widodo seusai melepas ekspor Toyota 1.879 unit CBU di Tanjung Priok Car Terminal, Rabu, 5 September 2018.

Sandiaga tak ingin Indonesia terombang-ambing dalam masalah ekonomi lantas menyalahkan kondisi eksternal. Sebelum ini, pemerintah Jokowi berulang kali menyinggung kondisi eksternal seperti perang dagang Amerika dan Cina, hingga krisis Turki dan Argentina, sebagai salah satu penyebab melemahnya rupiah.

Tapi, Sandiaga Uno menyebut kondisi ada faktor internal yang menyebabkan pelemahan rupiah dan itulah yang harus segera dibenahi. "Kami punya cara untuk memperbaiki ini, to fix it, jadi itu yang akan kami lakukan dalam beberapa hri ke depan," ujar Sandi.

Berita terkait

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

1 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

4 jam lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

5 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

7 jam lalu

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

Sekitar 11 prajurit Kopassus mempersembahkan lagu Ksatria Kusuma Bangsa untuk Prabowo, yang merupakan Danjen Kopassus ke-15. L

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

7 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

7 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

8 jam lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya