Nilai Tukar Rupiah Menguat Rp 14.820, BI Jelaskan Penyebabnya

Jumat, 7 September 2018 18:57 WIB

Faktor eksternal bikin nilai tukar rupiah Melemah terhadap dolar AS. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan nilai tukar rupiah hari ini ditutup menguat di angka Rp 14.820. Angka tersebut menguat Rp 70 atau 0,47 persen dari penutupan sebelumnya, yang berada di angka Rp 14.890.

Baca: Efek Rupiah Melemah, Impor Porsche Hingga Ferrari Bakal Distop

“Penguatan rupiah hari ini terjadi di tengah sentimen positif dari melemahnya US$, dipengaruhi oleh berita bahwa (Presiden Donald) Trump mengancam trade fight dengan Jepang,” kata Nanang dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 7 September 2018.

Selain itu, penguatan rupiah didorong menguatnya nilai tukar Inggris GBP atas ekspektasi perkembangan positif dari proses negosiasi Brexit. Ia menjelaskan, menguatnya rupiah dipengaruhi pula rilis data US, yaitu US Factory Orders. Selain itu, Market US Services melemah melawan US ISM Non-Manufacturing, yang menguat menjelang rilis data ketenagakerjaan malam ini.

Sebelumnya, Nanang menjelaskan, rupiah sempat mengalami tekanan karena tingginya permintaan valas oleh korporasi dan repositioning dana portfolio asing dari obligasi dan saham. “Untuk menjaga momentum positif dan memperkuat kepercayaan terhadap rupiah, Bank Indonesia hari ini tetap berada di pasar,” ujarnya.

Namun rupiah selanjutnya kembali menguat, mendorong masuknya kembali portofolio dana asing ke SBN (surat berharga negara). “Pada sesi siang tercatat net inflows ke SBN sebesar Rp 200 miliar,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Selain didorong penguatan nilai tukar rupiah, kata Nanang, masuknya dana asing juga didukung imbal hasil SBN yang sudah sangat menarik. Yield SUN 10 tahun (seri FR 64) hari ini ditutup di 8,47 persen, turun 7 basis poin (bps) dari level penutupan kemarin. “Bila dibandingkan dengan yield US Treasury Bond 10 tahun, selisihnya sudah cukup lebar di 558,27 bps,” tuturnya.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

34 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

21 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya