Luhut Panjaitan Jelaskan Detail Alur Pelemahan Rupiah

Kamis, 6 September 2018 19:42 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan usai Afternoon Tea dengan media di kantornya, Rabu, 1 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan sejumlah penjelasan terkait pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Luhut mengatakan dirinya sangat paham kondisi ini lantaran merupakan bagian dari tim ekonomi Indonesia.

Baca: Efek Rupiah Melemah, Impor Porsche Hingga Ferrari Bakal Distop

Tim ini beranggotakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution; Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso "Topik ini sudah kami bicarakan secara intens sejak tiga minggu yang lalu," kata Luhut dalam tulisannya yang diterima Tempo, Kamis, 6 September 2018.

Menurut dia, kondisi yang dialami Indonesia saat ini terjadi akibat faktor eksternal yang terjadi di dunia global. Perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia sekarang tengah terancam oleh perang dagang yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap mitra dagang seperti Cina, Uni Eropa, Meksiko dan Kanada.

Cina yang menjadi target utama Trump akhirnya harus melakukan depresiasi terhadap mata uang Yuan untuk mempertahankan harga barang ekspor mereka di pasar Amerika. Akibatnya, mata uang negara berkembang ikut mengalami depresiasi, tak terkecuali Indonesia. Selain itu, nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat juga semakin terpengaruh akibat krisis yang terjadi di beberapa negara berkembang seperti Turki.

Advertising
Advertising

Untuk menghadapi kondisi ini, pemerintah berupaya mengurangi defisit neraca pembayaran. Sepanjang Januari hingga Juli 2018, kata Luhut, impor tumbuh kencang sampai 24 persen atau lebih tinggi dari ekspor yang hanya 11,35 persen.Akibatnya.defisit pada tahun ini mencapai US$ 25 miliar atau lebih tinggi dari tahun 2017 yang hanya US$ 17,5 miliar.

Pemerintah, kata Luhut, juga berupaya mengurangi impor, meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam kegiatan produksi oleh industri, hingga perbaikan pada sektor pariwisata. Dengan langkah-langkah ini, ia yakin struktur ekonomi Indonesia di masa mendatang bisa diperbaiki.

Untuk itu, Luhut meminta semua pihak tidak panik menghadapi situasi pelemahan kurs rupiah saat ini. Upaya pemerintah dalam menghadapi kondisi global yang tidak menentu ini, kata dia, juga tidak perlu diragukan. "Kalaupun saya kurang mengerti, anak-anak muda di tim saya banyak yang sangat paham dengan angka-angka dan kami mengerjakannya dengan sepenuh hati," ujarnya,.

Mudah-mudahan dengan tulisan yang agak panjang lebar ini, kata Luhut, semua pihak mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi mengenai keadaan Indonesia.

Simak berita tentang rupiah hanya di Tempo.co

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

11 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

16 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

21 jam lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

22 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

4 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya