Sri Mulyani Sebut Kenaikan Pajak untuk Cegah Lonjakan Impor

Kamis, 6 September 2018 12:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada 1.147 barang yang akan dinaikkan pajaknya untuk mengendalikan impor di Kemenkeu, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan apabila pemerintah tidak mengambil langkah penyesuaian tarif PPh 22 seperti yang diumumkan saat ini, nilai realisasi impor dalam setahun ini akan melonjak signifikan. "Tanpa penyesuaian tarif, nilai impor setahun akan signifikan," katanya, Rabu, 5 September 2018.

Baca: Efek Rupiah Melemah, Impor Porsche Hingga Ferrari Bakal Distop

Sri Mulyani menerangkan nilai impor keseluruhan dari total 1.147 item komoditas yang akhirnya dikenakan penyesuaian tarif PPh 22 tersebut cukup signifikan dan itu sangat berdampak terhadap neraca perdagangan saat ini. "Pada 2017 sebesar US$ 6,6 miliar. Sedangkan tahun ini, sampai Agustus 2018 saja sudah sebesar US$ 5 miliar," ujarnya.

Sebelumnya diketahui bahwa pemerintah akhirnya mengumumkan penyesuaian tarif PPh impor terhadap sekitar 1.147 barang sebagai strategi untuk mengendalikan defisit neraca perdagangan. Kebijakan penyesuaian tarif yang berlaku tujuh hari setelah ditandatangani Menteri Keuangan per 5 September 2018 tersebut dibagi menjadi tiga kelompok.

Pertama,sebanyak 210 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 7,5 persen menjadi 10 persen. Termasuk dalam kategori ini adalah barang mewah, contohnya mobil CBU dan motor besar.

Advertising
Advertising

Kedua, sebanyak 218 item komoditas , tarif PPh 22 naik dari 2,5 persen menjadi 10 persen. Seluruh barang konsumsi yang sebagian besar telah dapat diproduksi di dalam negeri. "Contoh : barang elektronik (dispenser air, pendingin ruangan, lampu), keperluan sehari hari seperti sabun, shampoo, dan kosmetik, serta peralatan masak atau dapur," ujar Sri Mulyani.

Ketiga, sebanyak 719 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen. Seluruh barang yang digunakan dalam proses konsumsi dan keperluan lainnya. Contohnya bahan bangunan seperti keramik, peralatan elektronik audio-visual seperti kabel, box speaker, produk tekstil seperti overcoat, polo shirt, swim wear.

Baca: Impor Dibatasi, Ekonom Ingatkan agar Tak Jadi Bumerang

Sebelumnya, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menyatakan pemerintah berencana menghentikan impor mobil mewah complete built-up utility (CBU) di atas 3.000 cc. Hal ini dilakukan akibat rupiah melemah hingga menyentuh 15.000 per dolar AS.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

7 menit lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

3 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

7 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

8 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

13 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

13 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

23 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya