Infrastruktur Diminta Direm, Menteri PU: 26 PSN Rampung di 2018

Kamis, 6 September 2018 11:25 WIB

Seorang pekerja mengerjakan pembuatan rancang besi untuk tiang jalan di lokasi pengerjaan jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) di seksi 11 A desa Bebekan, Sidoarjo, 18 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan sebanyak 26 proyek strategis nasional (PSN) rampung sampai akhir 2018. Hal ini menyusul banyak desakan agar pemerintah menunda sejumlah proyek infrastruktur supaya sebagian dana pembangunan bisa digunakan untuk membantu menguatkan kurs rupiah.

Baca: Rupiah Melemah, Pemerintah Disarankan Tunda Proyek Infrastruktur

Basuki menjelaskan tambahan 26 PSN yang ditargetkan rampung itu terdiri atas 8 bendungan, 3 jaringan irigasi, 12 jalan tol, dan 3 perumahan. Sedangkan pada 2019, ada 53 PSN yang akan ditargetkan selesai yakni 12 bendungan, 3 irigasi, 29 jalan tol, 4 jalan nasional dan 1 sistem penyediaan air minum dan sanitasi.

Basuki menjelaskan terdapat lima kategori infrastruktur masuk PSN yakni energi, transportasi, sumber daya air, telekomunikasi, dan permukiman. Dari lima kategori infrastruktur itu, tiga di antaranya berada dalam lingkup tanggung jawab Kementerian PUPR.

Ketiga kategori itu adalah transportasi berupa jalan dan jembatan, sumber daya air seperti bendungan, irigasi, air baku dan ketiga, permukiman seperti air minum, sanitasi, dan persampahan. Menurut Basuki, ketersediaan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di berbagai wilayah.

Advertising
Advertising

Dalam Perpres No 56 Tahun 2018 yang merupakan perubahan kedua Perpres No 3 Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, terdapat 137 proyek infrastruktur bidang PUPR dari 227 PSN, yang terdiri atas 51 proyek bendungan, 6 proyek irigasi, 1 proyek tanggul laut, 64 proyek jalan tol, 4 proyek jalan nasional, 7 proyek air minum dan sanitasi, dan 3 proyek perumahan.

Jumlah PSN bidang PUPR tersebut lebih sedikit dibandingkan proyek yang ada dalam Perpres 58 Tahun 2017 yakni berjumlah 151 proyek, mengingat sebagian proyek sudah selesai dilaksanakan dan terjadi perubahan prioritas proyek. Misalnya, jumlah bendungan berkurang dari 54 menjadi 51 bendungan karena kendala pengadaan lahan.

Proyek-proyek dalam daftar PSN bidang PUPR yang sudah selesai di antaranya pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Nanga Badau, dan Wini, Daerah Irigasi Umpu Sistem, dan sejumlah ruas tol seperti Soreang-Pasir Koja (11 km), Mojokerto-Surabaya (36,3 km), dan Akses Tanjung Priok (16,7 km).

Menteri Basuki juga memastikan bahwa pihaknya kini berfokus pada penyelesaian proyek infrastruktur. "Tidak ada kegiatan pembangunan baru pada tahun 2019 yang menggunakan anggaran multi years kecuali pembangunan bendungan dan irigasi. Kita harapkan tidak ada proyek yang mangkrak di tengah jalan, termasuk PSN. Seluruhnya terus dilanjutkan sesuai perencanaan dan bisa selesai," ucapnya.

Baca: Jokowi Ditawari Pinjaman US$ 1 Miliar untuk Proyek Infrastruktur

Dari 137 PSN infrastruktur PUPR, 2 proyek bendungan sudah selesai dan diresmikan pada 2018, yakni Bendungan Raknamo di NTT dan Tanju di NTB. Dua ruas tol juga sudah rampung dan diresmikan 2018, yakni Tol Kertosono-Mojokerto (40,5 km) dan Tol Pejagan-Pemalang (43 km).

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

2 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya