Pra Rapat IMF - World Bank, Strategi Mitigasi Bencana Disiapkan

Kamis, 6 September 2018 02:48 WIB

(ki-ka) Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur BI Agus Martowardojo memukul tifa bersama saat membuka Konferensi Internasional Tingkat Tinggi di Jakarta, 27 Februari 2018. Konferensi bertema Models in a Changing Global Landscape itu yang merupakan rangkaian dari IMF-World Bank Annual Meetings 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group Adi Budiarso mengatakan pemerintah melalui panitia penyelenggara telah menyiapkan strategi mitigasi bencana untuk menyambut perhelatan pelaksanaan Annual Meeting IMF - World Bank Group di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018.

Baca juga: Menjelang IMF-World Bank, Luhut Pastikan Kondisi Bali Aman

"Mitigasi sudah siap, rencana evakuasi dan risk management kita juga sudah siap," kata Adi saat mengelar diskusi dengan media di Gedung Bank Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta Selatan, Rabu, 5 September 2018.

Pertemuan IMF-World Bank dibayangi oleh serangkaian kejadian bencana selama setahun terakhir. Mulai dari erupsi Gunung Agung pada Juni 2018 hingga gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2018 lalu.

Adi mengatakan untuk memastikan kegiatan berjalan lancar pemerintah telah beberapa kali melalukan cek struktur bangunan di sana. Menurut perhitungan Adi, cek struktur bangunan telah dilakukan dua kali baik atas inisiatif panitia maupun permintaan IMF dan World Bank. Hal ini, kata dia, dilakukan mengingat gempa telah terjadi beberapa kali di sekitar Bali.

Adi melanjutkan panitia juga menyiapkan beberapa rooftop atau atap-atap bangunan yang bisa dimanfaatkan untuk menghindari jika terjadinya air bah saat tsunami. Dari 21 hotel yang menjadi lokasi tinggal peserta sebanyak 11 di antaranya sudah memenuhi tipe rooftop untuk atasi tsunami setinggi 3-6 meter.

"Semua sudah kita berikan alert dan signage supaya misal terjadi untuk naik ke atas (rooftop)," kata Adi.

Saat ini pemerintah daerah bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga telah mengoperasikan sirene sebagai penanda adanya bahaya. Menurut Adi, sirene ini telah diujicoba sejak akhir tahun lalu.

Adi mengatakan, menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Agung pemerintah akan terus memantau dan memonitor aktivitas vulkanik di sana. Menurut Adi, dari hasil studi yang telah dilakukan, abu hasil erupsi diprediksikan tak akan jatuh di wilayah pertemuan yakni di area Nusa Dua.

Adi berujar, potensi gangguan terbesar jika terjadi erupsi adalah gangguan asap terhadap aktivitas penerbangan. Skenario terburuk, panitia telah menyiapkan total empat Kapal KRI untuk melakukan evakuasi jika nantinya terjadi hal yang tak diinginkan.

"Dua KRI stand by, total sudah ada 4 yang disiapkan. Masing-masing KRI bisa mengangkut 2.500 orang," kata Sekretaris Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group tersebut.

Berita terkait

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

2 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

7 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

10 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

10 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

11 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

Penutupan Bandara Sam Ratulangi dilakukan dinamis sehingga ada kemungkinan diperpanjang.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

17 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

19 hari lalu

14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Mudik 2024, Polri Catat 322 Kecelakaan dan 63 Orang Meninggal

23 hari lalu

Puncak Arus Mudik 2024, Polri Catat 322 Kecelakaan dan 63 Orang Meninggal

Pada puncak arus mudik, penindakan pelanggar lalu lintas tercatat 3.441 kejadian dengan rincian 2.267 teguran dan 1.174 tilang elektronik (ETLE).

Baca Selengkapnya