2019, BI Targetkan Defisit Transaksi Berjalan Turun Jadi 2 Persen

Rabu, 5 September 2018 20:30 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) seusai Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. Kenaikan BI 7-Day Repo Rate ini sebagai langkah penguatan kerangka operasi moneter. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yakin defisit transaksi berjalan atau CAD bisa menurun menjadi minus 2,5 persen pada tahun ini. Sedangkan pada tahun depan Perry memprediksi CAD akan menjadi minus 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Simak: Neraca Perdagangan Terus Menerus Defisit

"Ke depan kami perkirakan untuk tahun 2019 kami perkirakan defisit transaksi berjalan itu akan turun. Kami perkirakan untuk 2018 ini defisit transaksi berjalan kurang lebih sekitar 2,5 persen PDB, tahun depan kami perkirakan turun menjadi 2 persen," kata Perry di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 5 September 2018.

Perry menyampaikan beberapa langkah konkret yang dilakukan pemerintah antara lain dengan penerapan penggunaan bahan bakar minyak dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 untuk public service obligation atau PSO dan non PSO.

Menurut Perry penerapan B20 bisa mengurangi kebutuhan impor sekitar US$ 2,2 miliar tahun ini atau sekitar US$ 6,6 miliar. Penerapan B20, kata Perry juga bisa menaikkan ekspor kelapa sawit sebesar US$ 5 miliar.

Advertising
Advertising

"Sehingga tahun depan kemudian ada tambahan devisa dari penurunan impor minyak yang ini US$ 9 sampai 10 miliar. Ini akan menurunkan defisit transaksi berjalan mulai triwulan-triwulan ke depan dan secara khusus akan lebih besar tahun depan," ujar Perry.

Saat ini defisit transaksi berjalan tercatat pada semester I 2018 sebesar US$ 13,75 miliar atau setara dengan 3 persen dari PDB.

Lebih lanjut Perry mengatakan langkah lain yang juga dilakukan pemerintah dan BI mendukung koordinasinya, yaitu meningkatkan pariwisata.

"Langkah mendorong pariwisata salah satunya menambah atau melebarkan anjungan di Bali itu bisa menambah 3 juta wisman atau Rp 3 miliar devisa," kata Perry.

Menurut Perry di Yogyakarta dari Bandara NYIA yang akan mulai beroperasi Maret atau April tahun depan dapat mendatangkan wisman 400 ribu. Jumlah tersebut, menurut Perry bisa menambahkan Rp 400 juta devisa.

Selanjutkan tambahan devisa dari pembatasan PPh impor.

"PPh impor pembatasan jumlah proyek yang belum financial closing yang mempunyai kandungan impor tinggi itu akan ada beberapa yang ditunda. Sehingga kebutuhan devisa bisa ditunda untuk beberapa tahun ke depan," kata Perry.

Perry yakin dengan beberapa langkah itu, defisit transaksi berjalan akan menurun secara signifikan di 2019 dan mendukung langkah-langkah stabilitas nilai tukar ke depannya termasuk kenaikan harga CPO maupun yang lainnya.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya