Redam Pelemahan Rupiah, OJK Perketat Transaksi Valas

Rabu, 5 September 2018 18:28 WIB

Untuk meraih potensi keuntungan yang lebih besar dengan risiko rendah, Anda dapat memilih produk yang menggabungkan deposito valas dengan transaksi forex.

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK melakukan intensifikasi dan pengawasan ketat terhadap transaksi valas di sektor jasa keuangan. Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot mengatakan transaksi jasa keuangan yang mempergunakan valas harus dilakukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan underlying asset yang dimiliki.

Baca juga: Rupiah Melemah, Rini Soemarno Siapkan Sejumlah Langkah

"OJK mengintensifkan pengawasan di sektor jasa keuangan sebagai bagian monitoring secara reguler baik secara onsite maupun offsite supervisory terhadap seluruh kegiatan industri jasa keuangan, termasuk terkait transaksi valas," kata Sekar seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

Sebelumnya, Bank Indonesia juga mengatakan tengah memantau pembelian dolar AS agar terhindar dari spekulan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan saat ini BI harus membedakan pembelian dolar AS dengan genuine demand dan memiliki underlying transaction dengan yang bukan.

"BI kan punya ketentuan pembelian dollar AS itu harus ada underlying-nya," ujar Perry di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Dokumen underlying itu adalah bukti bahwa pembelian dolar itu adalah untuk kebutuhan, bukan untuk spekulasi.

Untuk memastikan hal tersebut, Perry mengatakan BI akan melakukan pengecekan ke bank-bank. Selain itu, kebijakan itu dilakukan untuk menjaga nilai tukar rupiah yang kian melemah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan melemahnya rupiah kerap dimanfaatkan oleh para spekulan untuk mengambil keuntungan pribadi. Sehingga, ia menegaskan akan menindak tegas para spekulan yang berupaya melakukan profit taking di tengah melemahnya kurs.

"Ini adalah suatu tindakan untuk membedakan mereka pelaku ekonomi yang memang genuine dan betul-betul bekerja keras menjaga perekonomian dan mereka yang mencoba melakukan profit taking," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat terus melemah selama sepekan terakhir. Merujuk kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR nilai tukar rupiah terhadap US$ melorot ke level Rp 14.927 per dolar pada Rabu, 5 September 2018.

Adapun di pasar valas rupiah telah mencapai level Rp 14.987 per dolar Amerika Serikat pada pukul 13.59 WIB. Melansir data RTI, dalam sepekan terakhir rupiah telah tergerus sebanyak 2,26 persen.

Simak berita tentang OJK hanya di Tempo.co

DIAS PRASONGKO | CAESAR AKBAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

13 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

19 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya