Darmin Prediksi Neraca Perdagangan Positif Akhir 2018

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 1 September 2018 00:40 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution ditemui usai mengikuti salat Idul Adha di Masjid Al-Hakim, Graha Sucofindo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Agustus 2018. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap neraca perdagangan dalam negeri segera positif. "Kira-kira di kuartal 4, akhir tahun," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018.

Baca juga: Sri Mulyani Sudah Siapkan Anggaran Hadiah untuk Atlet Asian Games

Apalagi, kata Darmin, pemerintah baru saja resmi menerapkan perluasan mandatori B20 mulai Sabtu, 1 September 2018. Darmin yakin kebijakan itu akan langsung berdampak kepada perekonomian dalam negeri.

Dengan membaiknya neraca perdagangan, dia berharap tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga membaik. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate kurs berada di level Rp 14.711 per dolar AS.

"Jadi tentu saja mandatori B20 ada dampaknya, kalau neraca perdagangan kita negatif, tekanan terhadap rupiah meningkat," kata Darmin.

Advertising
Advertising

Selain itu, Darmin mengatakan mandatori B20 bisa menghemat devisa negara yang berdampak kepada stabilitas perekonomian dalam negeri. "Kita bisa menghemat US$ 2-2,3 miliar sampai akhir tahun ini," ujar Darmin.

Penerapan mandatori B20, kata Darmin, adalah kebijakan yang dampaknya akan cepat terasa ketimbang alternatif lain, seperti menggenjot investasi, maupun memberikan insentif. Sebab, dengan B20, Indonesia akan mengurangi kebutuhan solar di dalam negeri. Sementara solar selama ini diperoleh dengan mengimpor.

Di sisi lain, produksi dan stok crude palm oil alias CPO pun sedang cukup tinggi sehingga harganya pun agak turun. Dengan peningkatan konsumsi minyak sawit, maka diharapkan tahun depan harganya membaik. "Itu akan menaikkan devisa."

Darmin menekankan penerapan B20 adalah satu bagian dari rencana besar mendorong ekspor dan memperlambat impor dalam rangka menyehatkan neraca pembayaran Indonesia. Bahkan, ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama kebijakan itu bisa menghilangkan defisit neraca perdagangan ekspor-impor barang.

"Selanjutnya adalah mengurangi defisit transaksi berjalan," kata Darmin. Defisit transaksi berjalan, menurut dia, adalah perkara yang sulit diselesaikan sejak 1970. Sebabnya, masih banyak kegiatan ekonomi yang belum dimasuki investor, khususnya di sektor hulu.

"Misalnya di bidang penghasil besi, baja, petrokimia, dan farmasi, karena itu kebijakannya luas," tutur Darmin.

Selain perluasan penerapan B20, pemerintah tengah meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek-objek pariwisata dalam negeri, hingga menggenjot investasi dengan adanya layanan online single submission.

"Dia fungsinya untuk meningkatkan investasi dan ekspor. Itu dirancang dari awal tujuannya demikian," kata Darmin.

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

11 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

15 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

17 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

34 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya