Rupiah Loyo, BI Intervensi Rp 3 Triliun di Pasar SBN

Jumat, 31 Agustus 2018 14:51 WIB

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengerem laju pelemahan rupiah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan BI telah mengintervensi pasar surat berharga negara (SBN) Rp 3 triliun hingga siang ini, 31 Agustus 2018.

Baca juga: Rupiah Terus Melemah Kurs Tengah Bank Indonesia Tembus Rp 14.711

"Kami sejak pasar buka melakukan intervensi di pasar valas dan pasar SBN. Hingga siang ini sebesar Rp 3 triliun," kata Nanang Hendarsah saat dihubungi, Jumat, 31 Agustus 2018.

Nanang mengatakan intervensi tersebut masih akan berlanjut, bila terjadi outflow asing disertai pelemahan rupiah.

"Selain menjaga stabilitas harga SBN, kami juga masih perlu building stock SBN untuk operasi moneter," kata Nanang.

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp 14.711 pada Jumat, 31 Agustus 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 46 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.655 pada penutupan Kamis, 30 Agustus 2018.

Sedangkan pada 31 Agustus 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.785 dan kurs beli Rp 14.637.

Menurut Nanang, pelemahan rupiah hari ini lebih banyak dipengaruhi faktor global. Pelemahan juga terjadi pada mata uang Asia termasuk Won Korea, Indian Rupee, Peso Filipina, Bath Thailand, dan rupiah.

Nanang mengatakan mata uang dolar AS bergerak menguat dipengaruhi sentimen risk off di pasar keuangan global. Menurut Nanang, kondisi ini dipicu pelemahan tajam mata uang Argentina, meskipun Bank Sentral Argentina telah meningkatkan suku bunganya sebesar 15 bps menjadi 60 persen.

Pelemahan rupiah, kata Nanang, juga disebabkan pelemahan mata uang Turki pasca pengunduran diri Deputy Governor Turkey's Central Bank, Erkan Kilimci, di tengah kekhawatiran atas inflasi yg tinggi dan defisit transaksi berjalan yang semakin dalam.

"Selain itu sentimen risk off juga dipengaruhi oleh rencana Presiden (Amerika Serikat) Donald Trump yang akan melanjutkan penerapan tarif impor atas produk Cina senilai U$ 200 miliar secepatnya pada pekan depan," kata Nanang.

Nanang mengatakan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang lain termasuk rupiah juga dipengaruhi rilis data PCE Core YoY Juli yang meningkat dari 1,9 persen ke 2,0 persen sesuai ekspektasi 2,0 persen.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya