TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia hari ini, Jumat, 31 Agustus 2018, mematok kurs tengah rupiah di Rp 14.711 per dolar AS, melemah 56 poin atau 0,38 persen dari posisi Rp14.655 kemarin. Kurs jual ditetapkan Rp 14.785 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp 14.637 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp 148.
Baca juga: Kembali Jeblok Rupiah Bertengger di Level Rp 14.655 per Dolar AS
Di pasar spot, rupiah terpantau stagnan di level Rp 14.710 per dolar AS pada pukul 11.13 WIB, setelah dibuka melemah 30 poin atau 0,20 persen. Adapun pada perdagangan Kamis, 30 Agustus 2018, rupiah ditutup terdepresiasi 35 poin atau 0,24 persen di level 14.680 per dolar AS.
Mata uang lainnya di Asia mayoritas juga terdepresiasi terhadap dolar AS siang ini, dipimpin won Korea Selatan yang melemah 0,49 persen dan rupee India yang turun 0,3 persen.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,02 persen atau 0,017 poin ke level 94,740 pada pukul 11.03 WIB.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance(Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan hari ini rupiah masih akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat.
Menurut Bhima krisis Argentina memiliki kesamaan dengan Turki. Sedangkan sentimen global yang cukup positif adalah meredanya perang dagang di kawasan benua Amerika, antara AS dan Meksiko, maupun Kanada memulai kesepakatn NAFTA yg baru.
"Krisis mata uang di Argentina dikhawatirkan berdampak sistemik pada Negara fragile five atau negara yang rentan terpapar guncangan global lainnya termasuk Indonesia," kata Bhima.
Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan terus mengawasi pelemahan rupiah. "Ya kami akan awasi dan waspadai," ujar dia usai berolahraga di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat, 31 Agustus 2018.
BISNIS | KARTIKA ANGGRAENI | HENDARTYO HANGGI