Bertemu Para Anak Konglomerat, Jokowi Bicara Peluang Ekonomi

Reporter

Bisnis.com

Senin, 27 Agustus 2018 16:02 WIB

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Young on Top (YOT) National Conference 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah "generasi kedua" konglomerat Indonesia menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018. Sejumlah generasi kedua atau putra dari pengusaha kelas kakap Indonesia itu antara lain Anindya Bakrie, Anderson Tanoto, Martin Hartono, dan Garibaldi Thohir.

Baca juga: Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah defisit transaksi berjalan (current account deficit). "Ini memang sudah lama sekali yang tidak diperbaiki, saya kira kita akan fokus di sana, termasuk terutama juga di neraca perdagangan," kata Jokowi.

Selain transaksi berjalan, Presiden mengatakan tantangan lainnya adalah keseimbangan primer. Menurut Jokowi, pemerintah ingin mengatasi tantangan keseimbangan primer itu dalam satu tahun mendatang.

Dia berpendapat banyak hal yang belum dilakukan oleh pemerintah. "Misalnya, transaksi berjalan. Contoh saja yang kita hitung. B20, biodiesel 20, kalau bisa berjalan, itu pertama karena harga naik dapat [devisa] US$ 6 miliar, volume naik juga dapat US$5 miliar, dari satu hal dapat [US$] 11 [miliar]. Hal-hal seperti ini yang nggak pernah kita hitung secara detail," kata Jokowi.

Di samping itu, Presiden juga menyinggung soal pariwisata. Menurutnya, target pemerintah mendatangkan 17 juta wisatawan dapat tercapai pada akhir 2018. Presiden mengatakan pencapaian Thailand yang mendatangkan 34 juta wisatawan diharapkan dapat disamai oleh Indonesia.

"Saya kira kita juga mampu. Ini memang harus detail, produk diperbaiki, kemasan diperbaiki, dan saya kira ini menjadi PR kita bersama, baik di Kadin pusat maupun di daerah bahwa masih banyak sekali peluang-peluang untuk perbaikan-perbaikan kita lakukan," kata Presiden.

Jokowi mengatakan pemerintah tidak ingin kita hanya berkonsentrasi pada pertumbuhan ekonomi. Yang lebih penting, ujarnya, adalah kualitas pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

BISNIS

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

20 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

22 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya