Impor Beras, Mendag: Karena Inflasi Ingin Dijaga di 3,5 Persen

Senin, 27 Agustus 2018 12:04 WIB

kapal MV. Vinh Hung kapal pengangkut enam beras impor Vietnam akhirnya bersandar di Pelabuhan Indah Kiat Merak Banten, 14 Februari 2018, sejumlah pekerja melakukan bongkar muatan enam ribu ton beras.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah, kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, menetapkan impor beras sebanyak 2 juta ton dalam rapat koordinasi bulan April 2018 lalu. Menurut Enggar, pemerintah tidak akan membiarkan gejolak harga beras, karena pemerintah ingin menjaga angka inflasi di 3,5 persen.

"Ini inflasi dan harga yang naik dan kita tidak mungkin biarkan," kata dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 27 Agustus 2018.

Enggar mengklaim pembatasan impor beras tidak berkaitan untuk suksesi pemilihan umum yang diselenggarakan tahun depan. "(Pemerintah) tidak ingin merugikan masyarakat dengan naiknya harga beras," kata dia

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita hadir dalam rapat koordinasi soal impor beras yang dilaksanakan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca juga: Darmin Nasution: Stok Beras sampai Musim Panen Februari 2019 Aman

Enggar menjelaskan, jika ketersediaan stok beras dan harga stabil sesuai Herga Ecer Tertinggi (HET), pemerintah tidak akan melakukan tambahan impor hingga akhir tahun.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penambahan izin impor beras sebanyak satu juta ton itu telah diputuskan sekitar tiga bulan lalu dan berlaku hingga Agustus 2018. Enggartiasto beralasan penambahan impor beras itu diperlukan untuk menambah cadangan stok beras nasional yang mulai berkurang.

Baca juga: Jokowi Panggil Bulog dan Menteri, Cek Stok Beras Hadapi Kemarau

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo, juga meminta keterangan dari Enggar soal impor beras tersebut. Menurut dia, selama ini terkait izin impor beras kerap memunculkan spekulasi banyak hal. Bambang ingin Menteri Perdagangan segera menggelar rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI untuk mengklarifikasi spekulasi yang muncul di ruang publik.

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

10 hari lalu

Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

10 hari lalu

Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen

BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya