TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi memanggil Bulog dan sejumlah menteri untuk mengecek kesiapan pangan, salah satunya beras, dalam menghadapi musim kemarau.
Baca juga: Beras Saset 200 Gram Diminati Para Pendaki Gunung
Baca Juga:
Para menteri yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan Jakarta adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Bulog Budi Waseso.
"Kemarau agak kering, bahkan ekstrem, sehingga Presiden merasa perlu mengecek kesiapan kita, terutama pangan beras, menghadapi musim kemarau," kata Menko Darmin di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 3 Agustus 2018.
Baca juga: Kemarau, Bulog Bojonegoro Kirim 6.000 Ton Beras ke Tiga Provinsi
Darmin mengakui bahwa pada tiga hari terakhir harga beberapa pangan sedikit naik, sehingga Presiden memanggil para menterinya sebelum kenaikannya tinggi. "Sebelum telanjur naik, Presiden mengecek. Tadi dari semua angka yang diterangkan Bulog, Mentan, kesiapan kita aman," ungkapnya.
Bahkan Menko Perekonomian memastikan hingga akhir tahun, bahkan hingga panen raya tahun depan, pasokan beras dalam negeri masih aman.
Darmin mengatakan jika terjadi lonjakan harga di pasar akan dilakukan operasi pasar sehingga harga kembali ditekan. Dia juga memastikan tidak ada impor beras lagi dalam menghadapi musim kering ini karena stok beras Bulog hingga saat ini mencapai lebih 2 juta ton.
Baca juga: Bulog: September, Beras Saset 200 Gram Ada di Seluruh indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya menyiapkan barang dan kesiapan dalam menghadapi kekeringan. "Kita dari awal telah menyerap di pasar, sampai sekarang dalam kondisi yang banyak, gudang kita, terutama di Jawa ini cukup menyerap," katanya.
Bahkan Budi Waseso menjelaskan, gudang-gudang milik Bulog di wilayah-wilayah penyerapannnya bagus sehingga gudangnya hampir penuh. "Artinya kita siap menghadapi musim kemarau ini. Yang sekarang (beras) lebih 2 juta ton, hampir 2,2 juta ton stok beras kita, apalagi di pasar beras juga masih cukup dan kita (beras Bulog) sebagai cadangan," katanya.
ANTARA
Dapatkan Inspirasi Bisnis dar Jawara Digital Marketing Indonesia Dewa Eka Prayoga dengan join grup Facebook Scale Up UKM http://bit.ly/scale-up-ukm