Tarik Devisa Hasil Ekspor, Darmin Ajak Pengusaha Berdialog

Kamis, 16 Agustus 2018 13:17 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjajal kopi Pagur Arabica di diskusi tentang Agro Industri Kopi Global di Hotel Borobudur, Jakarta. Rabu, 8 Agustus 2018. Tempo / Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution berujar pemerintah saat ini masih mengandalkan dialog dengan dunia usaha untuk menarik devisa hasil ekspor ke dalam negeri. Ia berujar belum ada rencana untuk merevisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa.

Baca juga: Alasan Sri Mulyani Sebut Defisit Perdagangan USD 2,03 M Anomali

"Kalau hanya mengubah undang-undang itu, ya, kami hanya menyiapkan dan memperdebatkannya sudah panjang," ujar Darmin di Hotel The Westin, Rabu malam, 15 Agustus 2018. Sedangkan kebutuhan akan devisa hasil ekspor itu mesti dipenuhi dalam jangka pendek.

Darmin mengatakan Indonesia sangat perlu devisa hasil ekspor itu masuk ke perbankan dalam negeri dan dikonversi menjadi rupiah. "Sehingga prioritasnya adalah membangun kesepakatan," katanya.

Sebab, saat ini Indonesia tak hanya mengalami defisit neraca berjalan, tapi juga defisit neraca perdagangan. Imbasnya, rupiah sempat anjlok. Berdasarkan Jakarta Interbank Dollar Rate Bank Indonesia, kurs tercatat berada di level Rp 14.619 per dolar Amerika Serikat pada Kamis, 16 Agustus 2018.

Artinya, nilai tukar menguat 2 basis poin ketimbang Rabu, 15 Agustus, yang berada di level Rp 14.621 per dolar Amerika. Rupiah mencapai puncak pelemahan di pekan ini pada 14 Agustus 2018 saat menginjak level Rp 14.625 per dolar Amerika.

Jadi berbagai langkah jangka pendek dan menengah diperlukan untuk mengatasi perkara defisit itu. Beberapa langkah yang Darmin sebutkan antara lain menggenjot pariwisata dengan membangun infrastruktur penunjang, seperti jalan akses dan jaringan air bersih, di lokasi wisata.

Advertising
Advertising

Selain itu, memberi kemudahan kredit usaha rakyat untuk usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang pariwisata, seperti membangun penginapan, toko cendera mata, juga restoran. "Itu lebih cepat menarik devisa."

Pemerintah juga menyusun langkah jangkar, yakni penerapan penggunaan biodiesel dengan kandungan minyak sawit 20 persen alias B20 mulai September mendatang. "Dan itu akan ada penghematan devisa," kata Darmin.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

10 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

11 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

13 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya