Krisis Turki, Hubungan Dagang Turki dan Indonesia Terimbas?

Senin, 13 Agustus 2018 06:45 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Wakapolri Komjen. Pol. Syafruddin (ketiga kanan), disambut Duta Besar Indonesia untuk Turki, Wardana (kedua kanan) saat tiba di Istanbul, Turki, 19 Oktober 2017. ANTARA FOTO/HO/Tim Media Wapres

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai mata uang lira milik Turki terus melemah dan memunculkan indikasi bahwa negara tersebut mulai memasuki krisis keuangan. Lalu apakah krisis ini akan berimbas pada ekonomi Indonesia?

BACA: Ekonom: Krisis Keuangan Turki Mirip Krisis Thailand 1997

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan dalam laman resminya menyebutkan hubungan perdagangan antara Turki dan Indonesia tidaklah terlalu besar bahkan terus menurun. Sejak 2013, Indonesia terus menikmati surplus perdagangan dengan Turki.

Pada 2013, total nilai perdagangan kedua negara hanya mencapai US$ 2,8 miliar setara Rp 40,3 triliun. Angka ini terus menurun pada 2017 menjadi hanya US$ 1,7 miliar setara Rp 24,4 triliun atau berkurang hingga US$ 900 juta hanya dalam waktu empat tahun lima tahun saja.

Di 2017, ekspor Indonesia ke Turki, yang seluruhnya merupakan produk nonmigas, mencapai US$ 1,16 miliar. Angka ini lebih besar daripada impor yang hanya US$ 534 juta. Sehingga, surplus neraca perdagangan yang didapat Indonesia terus naik dari US$ 221 juta pada 2013 menjadi US$ 634 juta pada 2017.

Advertising
Advertising

BACA: Krisis Turki Diprediksi Pengaruhi Kurs Rupiah Pekan Depan

Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Turki ini sangat kecil, hanya 0,7 persen dari keseluruhan ekspor nonmigas Indonesia yang mencapai US$ 153 miliar. Sementara impor nonmigas sebesar US$ 311 juta juga jauh lebih kecil yaitu hanya 0,2 persen dari keseluruhan impor nonmigas Indonesia pada 2017 sebesar US$ 132 miliar.

Akibat kondisi ini, kedua negara akhirnya sepakat untuk meningkatkan kerja sama guna mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi. Kesepakatan kerja sama itu diperkuat melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA). "Kami ingin mengurangi hambatan perdagangan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif," kata Presiden Joko Widodo dalam siaran pers, Jumat, 7 Juli 2017.

Usai adanya kesepakatan ini, barulah nilai perdagangan kedua negara mulai meningkat hingga lima bulan pertama 2018. Total perdagangan pada Januari hingga Mei 2018 antara Turki dan Indonesia mencapai US$ 835 juta atau meningkat 28 persen. Sebab, di periode yang sama tahun 2017 lalu, nilainya baru mencapai US$ 650 juta.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

7 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

10 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

22 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya