Jokowi Pilih Maruf Amin jadi Cawapres, Ekonom: Ada Plus Minusnya

Jumat, 10 Agustus 2018 09:25 WIB

Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ekonom angkat bicara menanggapi keputusan Joko Widodo atau Jokowi menggandeng Maruf Amin sebagai calon wakil presidennya. Keputusan itu diyakini bakal mempengaruhi sentimen pasar terkait prospek perekonomian Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

Baca: Jokowi Perintahkan Puan Maharani Tangani Defisit BPJS

"Dengan terpilihnya Pak Maruf Amin sebagai cawapres Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) diharapkan akan mendukung solidnya koalisi Jokowi, sehingga dapat meningkatkan peluang Pak Jokowi untuk melanjutkan masa jabatannnya menjadi dua periode," kata ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi, Kamis, 9 Agustus 2018.

Hal tersebut, kata Josua, mengindikasikan bahwa kebijakan perekonomian diperkirakan cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan. Ia juga menyampaikan harapan pelaku pasar soal hal tersebut.

Baca: Jokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi

"Harapan pelaku pasar adalah bagaimana keberlanjutan dunia usaha dan stabilitas pasar keuntungan dapat dipertahankan mengingat persepsi investor global cenderung positif bagi pemerintahan saat ini," tutur Josua.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan terpilihnya Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi ada positif dan negatifnya. "Positifnya sosok cawapres Jokowi yang berasal dari MUI dan NU mampu menciptakan stabilitas karena isu SARA bisa diredam," kata Bhima.

Namun, menurut Bhima, pelaku pasar awalnya berharap sosok pendamping Jokowi berasal dari tokoh yang berpengalaman di bidang ekonomi, birokrat, akademisi atau pengusaha. Karena menurut Bhima permasalahan ekonomi saat ini tidak kalah urgent dengan persoalan identitas dan kebhinekaan.

Menurut Bhima, pelemahan kurs rupiah, tekanan daya beli, kondisi global yang dinamis dan loyonya kinerja ekspor mendesak untuk dicari solusinya. Oleh karena itu dengan terpilihnya Maruf Amin, Bhima menilai Presiden perlu tim ekonomi yang lebih kuat di 2019.

"Kalangan ekonom akan jadi backup siapapun presiden yang terpilih di 2019. Akan ada persaingan sengit antar ekonom sebagai menteri teknis sampai penasihat presiden terpilih," ujar Bhima menanggapi keputusan Jokowi tersebut.

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

8 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

19 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

20 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

20 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

21 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

22 jam lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

22 jam lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya