Ancaman Sanksi dari WTO, Ekonom: Harusnya Impor Dikurangi

Rabu, 8 Agustus 2018 07:02 WIB

Bendera Indonesia dan Amerika Serikat. Globaltrademag.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan pemerintah seharusnya melakukan antisipasi dini usai menerapkan 18 hambatan non-tarif pada produk impor hortikultura dan hewan. Akibat aturan ini, Indonesia kalah di sidang Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization atau WTO dan terancam dikenai sanksi US$ 350 juta atau setara Rp 5 triliun.

Baca: AS Minta WTO Jatuhkan Sanksi Rp 5 T ke RI, Begini Awal Ceritanya

"Selama ini argumennya hanya proteksi produk lokal," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2018. Namun, Fithra menilai argumen proteksi ini tidak disertai dengan batas waktu yang jelas kapan akan berakhir.

Sebelumnya, 18 ketentuan ini dipermasalahkan oleh Amerika Serikat dan Selandia Baru. Kedua negara mempermasalahkan dua beleid di sektor perdagangan yakni Permendag Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura serta Permendag Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Produk Hewan.

Amerika dan Selandia Baru mengadukan kebijakan Indonesia ini ke WTO. Per 23 Desember 2016, Indonesia harus menanggung kekalahan di sidang tersebut. Memang ada upaya banding dari Kementerian Perdagangan. Namun Indonesia lagi-lagi kalah.

Fithra mengatakan Indonesia seharusnya mulai bersiap-siap mengurangi impor dari kedua negara sejak 18 aturan ini terbit. Peningkatan daya saing produk hortikultura dan hewan selayaknya dimulai dari awal. Tapi, menurut dia, belum ada upaya peningkatan seperti mekanisasi cara kerja yang masif di kedua sektor tersebut.

Advertising
Advertising

Ini membuat kebutuhan Indonesia pada produk impor dari kedua negara masih cukup tinggi. Pada pertengahan 2017 misalnya, Indonesia mengimpor 24.700 ribu ton daging beku dari Selandia Baru. Lalu ada juga apel asal Amerika yang menguasai sekitar 38 persen pasar di Indonesia.

Sebaliknya, Indonesia justru dinilai terlalu percaya diri di sidang WTO yang akhirnya berujung kekalahan. Memang, Indonesia masih menikmati surplus perdagangan dengan Amerika. Tapi Amerika Serikat tetap mencoba menguranginya walau angkanya kecil. "Semua dihantam sama mereka," ujar Fithra.

WTO

Berita terkait

Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

34 hari lalu

Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

Jokowi akan menggunakan taktik mengulur-ulur waktu untuk melawan larangan hilirisasi nikel oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Perdagangan Unair Dukung Pembatasan Barang Impor Penumpang, Ini Alasannya

43 hari lalu

Pakar Hukum Perdagangan Unair Dukung Pembatasan Barang Impor Penumpang, Ini Alasannya

Pakar hukum pidana Universitas Airlangga (Unair) mendukung pembatasan barang impor penumpang.

Baca Selengkapnya

Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

56 hari lalu

Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

Malaysia memenangkan gugatan di WTO melawan tindakan diskriminasi Uni Eropa terhadap produk biofuel dari minyak sawit.

Baca Selengkapnya

Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

57 hari lalu

Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

Kemendag menyebut dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO membahas soal penyelesaian sengketa perjanjian investasi maupun banding.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

58 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya

Konferensi Tingkat Menteri WTO Sepakat Perpanjang Moratorium Cukai Barang Digital di E-Commerce hingga 2026

58 hari lalu

Konferensi Tingkat Menteri WTO Sepakat Perpanjang Moratorium Cukai Barang Digital di E-Commerce hingga 2026

Dalam Konferensi Tingkat Menteri WTO baru-baru ini disepakati soal e-commerce work programme and moratorium yang akan diakhiri pada 2026 mendatang.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong WTO Selesaikan Perundingan Pertanian

28 Februari 2024

Indonesia Dorong WTO Selesaikan Perundingan Pertanian

Pertemuan G33 bertujuan untuk mengonsolidasikan posisi dan prioritas dalam mendorong tercapainya solusi permanen isu stok pangan publik

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Tambah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Zulhas 'Ditodong' Borong Daging Ayam

27 Februari 2024

Terkini: Jokowi Perintahkan Tambah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Zulhas 'Ditodong' Borong Daging Ayam

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 27 Februari 2024, dimulai dari perintah Presiden Jokowi menambah kuota impor beras 1,6 juta ton.

Baca Selengkapnya

Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO Dimulai, Ini Sejumlah Isu Strategis yang Akan Dibahas

27 Februari 2024

Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO Dimulai, Ini Sejumlah Isu Strategis yang Akan Dibahas

Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO dimulai secara resmi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Senin, 26 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Kuliah Hubungan Internasional, Apa Saja yang Dipelajari?

6 Januari 2024

Kuliah Hubungan Internasional, Apa Saja yang Dipelajari?

Apa sajakah yang dipelajari saat kuliah di jurusan Hubungan Internasional? Kampus mana saja yang memiliki jurusan HI?

Baca Selengkapnya