UBS Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2018 Capai 5,3 Persen

Minggu, 5 Agustus 2018 17:58 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 2017 Diproyeksikan 5,17 Persen

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan finansial asal Swiss, UBS AG memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen pada 2018. Ekonom senior UBS Edward Teather berujar proyeksi itu muncul lantaran adanya perbaikan pada pertumbuhan belanja konsumsi menyusul percepatan investasi yang ada.

Simak: Jokowi: Percuma Ekonomi Tumbuh tapi Inflasi Tinggi

"Adanya percepatan di pertumbuhan penjualan ritel menambah keyakinan kami akan proyeksi ini," ujar dia dikutip dalam keterangan resmi UBS pada Ahad, 5 Agustus 2018.

Menurut Edward, langkah Bank Indonesia sudah cukup jelas, baik dalam bentuk aksi maupun pernyataannya. Pengetatan kebijakan dilakukan sebagai langkah preemtif dan didasari oleh faktor eksternal, bukan pertumbuhan domestik maupun inflasi.

Selain itu, bank sentral juga memberikan pelonggaran makroprudensial di sektor properti dan langkah-langkah lain yang mendukung manajemen likuiditas perbankan. Edward melihat hal tersebut sebagai pelunak di tengah tekanan yang menerpa.

Advertising
Advertising

"Kami yakin kebijakan hawkish yang diambil BI dikombinasikan dengan pertumbuhan kredit akan menyokong rupiah hingga akhir tahun dan membantu menurunkan risiko premia," ujar Edward.

kendati demikian, Edward menyoroti pelemahan berkelanjutan di pasar pembiayaan global dapat menyebabkan adanya lebih dari satu kali kebijakan penaikan suku bunga lagi, jika BI tetap ingin mempertahankan kondisi perekonomian. "Kami percaya BI ingin menunjukkan kepada investor bahwa mereka berkomitmen menjaga stabulitas nilai tukar."

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan naik meski lambat. Dia masih konsisten dengan proyeksinya bahwa petumbuhan ekonomi pada akhir tahun ini adalah sebesar 5,2 persen.

"Kalau dilihat dari sumber pertumbuhannya, di samping karena stimulus fiskal maupun juga dari konsumsi, kelihatan bahwa investasi terus meningkat," ujar Perry Warjiyo dalam acara Sarasehan Nasional 2018 bertajuk “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkualitas”, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Kenaikan investasi, kata Perry, tampak bukan hanya di sektor infrastruktur, tapi juga bidang lainnya.

Yang jadi masalah, menurut Perry, adalah kencangnya laju impor. Ekspor juga ada kenaikan, walau tidak sebesar impor."Sehingga dari sisi eksternalnya, sumbangan secara netonya agak lebih rendah," ujar Perry. Kalau dilihat per daerah, angka ekspor di Sumatera, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia membaik dan tumbuh dari segi komoditas.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

8 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

15 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya