RI Prioritaskan Gas untuk Domestik, Ini Respons Pengusaha Jepang

Kamis, 2 Agustus 2018 15:59 WIB

Petugas mengamati penyelesaian instalasi anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE) 24 di Lepas Pantai Perairan Madura, Jawa Timur, 12 Oktober 2016. Pembangunan anjungan untuk meningkatkan kontribusi produksi minyak nasional pada 2019. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan menyiapkan sejumlah kebijakan guna memprioritaskan penggunaan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri. Akibat rencana ini, keluhan mulai muncul dari sejumlah importir gas Indonesia, salah satunya Jepang.

Baca: Semester I, Produksi Gas Pertamina EP Asset 4 Lampaui Target

Chief Representative Osaka Gas Indonesia, Yasushi Endo mengatakan perusahaannya mulai mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Ini karena Indonesia telah bertransisi dari eksportir gas menjadi penyuplai kebutuhan dalam negeri," kata dia dalam acara Gas Indonesia Summit & Exhibition di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Agustus 2018.

Osaka Gas adalah perusahaan energi asal Jepang yang rutin mengimpor gas asal Indonesia sejak 40 tahun lalu. Osaka memiliki pangsa pasar hingga 24 persen dari kebutuhan gas di Jepang. Daerah-daerah yang dilayani tersebar di bagian tengah dan selatan Jepang seperti Kyoto, Osaka, Kobe, dan Kansai.

Baca: Tak Hanya LNG, Arcandra Tahar Minta Gas Diolah Sampai Petrokimia

Advertising
Advertising

Rencana untuk memprioritaskan gas untuk kebutuhan dalam negeri ini sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar. Ini terjadi karena produksi gas nasional tidak banyak bertambah, sedangkan permintaan dalam negeri terus meningkat. Walhasil, gas yang selama ini diekspor akan ditahan untuk dijual ke konsumen lokal.

Arcandra mengatakan pemerintah telah menyusun skenario di beberapa daerah yang diprediksi akan mengalami defisit gas dalam 10 tahun ke depan. Tapi untuk memenuhi kebutuhan, pemerintah tetap berupaya memaksimalkan terlebih dahulu produksi dalam negeri di Blok East Natuna di Kepulauan Riau. "Kalau seandainya gas domestik tak bisa penuhi dalam negeri, maka pemerintah akan buka keran impor lewat LNG (gas alam cair)," ujarnya dalam acara yang sama, Rabu, 1 Agustus 2018.

Endo menambahkan, akibat rencana kebijakan ini, Osaka pun harus memulai sejumlah proyek infrastruktur gas di dalam negeri. "Kami telah memulai studi kelayakan infrastruktur untuk persiapan investasi," kata dia. Osaka tak ingin perubahan kebijakan di Indonesia ini mengganggu kebutuhan dalam negeri Jepang.

Walau begitu, tren penurunan ekspor gas Indonesia ke Jepang telah terjadi sejak awal tahun 2000. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor gas Indonesia ke Jepang pada tahun tersebut masih mencapai 18,5 juta ton. Pada 2014, jumlah turun drastis menjadi hanya 5,6 juta ton. Baru pada 2015 kenaikan kembali terjadi dengan volume ekspor mencapai 6,3 juta ton.

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

8 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

12 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

18 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

20 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya