SBY Klaim Lebih Berhasil Turunkan Kemiskinan Dibanding Jokowi

Kamis, 2 Agustus 2018 10:57 WIB

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono bersama Presiden Jokowi dalam peringatan hari kemerdekaan ke-72 di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2017. Ini merupakan pertama kalinya SBY menghadiri peringatan 17 Agustus setelah tidak menjabat sebagai presiden. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membandingkan prestasinya dalam pengentasan kemiskinan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut SBY, angka kemiskinan bisa turun hingga enam persen dalam 10 tahun kepemimpinanya.

Baca: SBY dan Prabowo Kritik Kemiskinan, Luhut: Jangan Bodohi Rakyat

"Ini kami capai dengan program pro-rakyat yang masif," tulis SBY dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, Rabu, 1 Agustus 2018. Sebanyak 17 cuitan ditulis SBY mengenai isu kemiskinan yang saat ini ramai dibicarakan.

Sementara, kata SBY, pemerintahan sekarang dalam waktu 3 tahun berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1 persen. "Mudah-mudahan hingga akhir 2019 bisa mencapai 3 persen," tulisnya.

Baca: Bantah Data Kemiskinan SBY, JK: Data BPS Valid

Advertising
Advertising

SBY pertama kali menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 2004. Saat itu, SBY diwarisi angka kemiskinan sebesar 16,66 persen atau sekitar 36,15 juta penduduk miskin oleh presiden sebelumnya, Megawati Soekarnoputri.

Sebulan menjelang SBY lengser pada 20 Oktober 2014, kemiskinan berada di level 10,96 persen atau bersisa 27,73 juta penduduk. Artinya dalam 10 tahun, pemerintahan SBY berhasil menekan angka kemiskinan sebesar 5,7 persen.

Jokowi kemudian naik menggantikan SBY pada 20 Oktober 2014. Maret 2018, Badan Pusat Statistik menyatakan angka kemiskinan berhasil mencapai satu digit untuk pertama kali dalam sejarah yaitu di level 9,82 persen. Artinya, dalam waktu sekitar 3 tahun plus 5 bulan, pemerintahan Jokowi bisa menekan angka kemiskinan hingga 1,14 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyebutkan pengumuman BPS bahwa per Maret 2018 tingkat kemiskinan mencapai 9,82 persen sebagai sebuah pencapaian yang monumental. "The first time in the history of Indonesia, tingkat kemiskinannya di bawah 10 persen," katanya, Senin, 16 Juli 2018.

Menurut Sri Mulyani, upaya menurunkan di bawah 10 persen merupakan hal yang luar biasa dan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak berhenti di situ. "Kami masih tidak berhenti di situ, kami ingin turunkan lebih lanjut," ucapnya.

Belakangan SBY mengklaim bahwa dirinya lebih berhasil menurunkan tingkat kemiskinan. Sebab, dalam rentang waktu yang sama yaitu pada Maret 2008, SBY mengurangi angka kemiskinan hingga 15,42 atau sekitar 1,24 persen. Lalu tingkat kemiskinan turun menjadi 3,19 persen, lebih besar terjadi pada periode pemerintahan kedua, SBY - Boediono. (*)

Dapatkan update Inspirasi Bisnis dengan gabung ke Grup Facebook Scale Up UKM http://bit.ly/scale-up-ukm

Berita terkait

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

29 menit lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

50 menit lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

9 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

12 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

12 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

13 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

13 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya