SBY Kultwit, The Bottom 40 Lebih Penting dari Angka Kemiskinan

Rabu, 1 Agustus 2018 17:16 WIB

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Majelis Tinggi Partai Demokrat mengumumkan 17 calon gubernur-calon wakil gubernur Pilkada 2018 di Wisma Proklamasi di kantor DPP PD, Jakarta, 7 Januari 2018. Dari 17 Pilgub, Demokrat berkoalisi dua kali dengan PDIP di Pilgub Kalbar dan Pilgub Jateng. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY hari kembali menyampaikan kuliah melalui media sosial twitter alias kultwit lewat akun resminya, @SBYudhoyono. Melalui kultwit ini, SBY ingin mengklarifikasi pernyataannya beberapa waktu lalu soal kelompok masyarakat "the bottom 40" yang perlu jadi perhatian pemerintah.

Baca: Bantah Data Kemiskinan SBY, JK: Data BPS Valid

"Biasanya dalam musim pemilu, kalau berbeda posisi langsung DIHAJAR," tulis SBY yang memang menulis kata "dihajar" dengan huruf kapital. "Saya bukan tipe manusia seperti itu. Kalau benar harus saya dukung." Ada 17 cuitan yang ditulis SBY dalam kultwit tersebut pada Rabu siang, 1 Agustus 2018.

Sebelumnya, SBY memang menyatakan bahwa kemiskinan di Indonesia cukup tinggi jika menggunakan standar dari Bank Dunia. Lembaga internasional tersebut memiliki kategori bahwa mereka yang memiliki penghasilan di bawah US$ 2 per hari atau sekitar Rp 864.00 per bulan adalah kelompok masyarakat miskin.

Baca: Merasa Dikritik Jokowi, Begini Cuitan SBY

Advertising
Advertising

Dengan demikian, kata SBY, lebih dari 40 persen atau sekitar 100 juta masyarakat Indonesia berada di kelompok ini. Polemik muncul karena pada pertengahan bulan lalu Badan Pusat Statistik merilis bahwa tingkat kemiskinan Indonesia 9,82 persen atau terendah dalam sejarah. Belakangan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa data BPS adalah valid adanya.

Lebih lanjut, SBY yang menjabat presiden selama periode 2004 hingga 2014 ini mengatakan bahwa dirinya sangat memahami tingkat 9,82 persen atau sekitar 26 juta penduduk miskin versi BPS. Meski begitu, ia menyebut istilah "the bottom 40" versi Bank Dunia mencakup lebih banyak yaitu sangat miskin, miskin, dan hampir miskin.

SBY juga menceritakan pengalamannya menjadi Ketua High Level Panel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama Presiden Liberia Ellen Sirleaf Johnson dan PM Inggris David Cameron pada Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Saint Petersburg, Rusia, September 2013.

Panel ini dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau kelanjutan dari (MDGs) Tujuan Pembanguan Milenium. Saat itu, kata SBY, konsep "the bottom 40" pun menjadi perhatian utama.

Kelompok ini, kata SBY, yang mesti dibebaskan dari kemiskinan dan ditingkatkan taraf hidupnya. Sebab, mereka sangat rawan dan mudah terdampak jika ada kondisi ekonomi tertentu seperti kenaikan harga sembako.

Dari hasil survei dan dialog bersama masyarakat, SBY juga mengaku mengetahui bahwa masyarakat the bottom 40 Indonesia tengah mengalami persoalan. "Saya juga tahu tak mudah turunkan angka kemiskinan," kata dia.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

3 jam lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

5 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

1 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

5 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

5 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

8 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

9 hari lalu

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

Pembina Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pemain agar menganggap semua laga Proliga 2024 layaknya final.

Baca Selengkapnya