Jokowi Mau Stop Impor, Indef: Begini Risikonya

Rabu, 1 Agustus 2018 10:25 WIB

Presiden Jokowi menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis, 26 Juli. Jokowi menginstruksikan kepada kepala daerah untuk mempermudah izin investasi yang berorientasi ekspor dan barang subtitusi impor. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan mau menyetop impor. Ekonom Institute For Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira, menyebut kebijakan pengendalian impor mesti dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebab, selain ada dampak positif, ia melihat ada dampak negatif dari kebijakan ini.

Baca: Minta Impor Disetop, Jokowi: Saya Gak Main-main

Dampak positifnya, kata Bhima, permintaan dolar untuk impor akan turun beriringan dengan berkurangnya impor barang konsumsi. Dengan begitu, defisit perdagangan bisa ditekan sekaligus membuat nilai tukar rupiah lebih kuat.

"Tapi risikonya konsumsi rumah tangga bisa melambat," ujar Bhima kepada Tempo, Rabu, 1 Agustus 2018. Padahal porsi konsumsi mencapai 56 persen dari produk domestik bruto Indonesia.

Jadi, jika impor ditahan tapi ketersediaan barang lokalnya pun kurang, masyarakat akan mengurangi belanja dan memilih menyimpan uangnya di bank. "Ini enggak bagus bagi ekonomi secara keseluruhan," kata Bhima.

Advertising
Advertising

Baca: Amini Jokowi, Menperin: Optimasi Kandungan Lokal Hemat USD 2 M

Selain itu, Bhima melihat saat ini banyak pengusaha retail yang menggantungkan usahanya dari barang impor. Hal tersebut tampak saat beberapa waktu lalu ada pengetatan inspeksi barang impor di bea cukai.

"Banyak pengusaha lokal protes karena barang masuk red line sehingga terlambat berbulan-bulan, dunia usaha jadi terganggu," ujar Bhima.

Belum lagi bila impor yang dikurangi adalah bahan baku dan bahan modal. Dalam rantai pasok global, Bhima berujar, Indonesia masih membutuhkan impor bahan baku untuk proses produksi industri. Kelangkaan bahan baku berimbas pada naiknya biaya produksi.

Pada Selasa, 31 Juli 2018, Jokowi kembali menggelar rapat lanjutan untuk membahas strategi meningkatkan cadangan devisa Indonesia. Untuk menggenjot cadangan devisa tersebut, salah satu yang akan dilakukan adalah menekan volume impor.

Jokowi ingin mengevaluasi detail impor barang supaya dapat segera diklasifikasikan mana impor yang strategis dan impor yang tidak strategis. "Kita stop dulu (impor) atau kurangi atau hentikan," katanya dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor itu.

Hal itu dilakukan, menurut Jokowi, karena mempertimbangkan kebutuhan prioritas saat ini adalah mendatangkan dolar sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Pasalnya, penguatan cadangan devisa dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan ekonomi Indonesia guna menghadapi ketidakpastian ekonomi global. (*)

Dapatkan inspirasi bisnis di Grup Facebook Scale Up UKM http://bit.ly/scale-up-ukm

Berita terkait

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

2 menit lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

14 menit lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

18 menit lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

18 menit lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

9 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

11 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

11 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

12 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya