Kredit BRI Tumbuh 15,5 Persen, Porsi Kredit UMKM 75,9 Persen
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 31 Juli 2018 12:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat penyaluran kredit hingga triwulan II 2018 masih menunjukkan kinerja positif. Sebanyak Rp 794,3 triliun kredit berhasil disalurkan atau naik sekitar 15,5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 687,9 triliun.
Baca juga: Siap-siap, Suku Bunga Kredit BRI Naik Bulan Depan
"Pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan," kata Direktur Utama Bank BRI Suprajarto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Selasa, 31 Juli 2018. Juni 2018, OJK menyatakan rata-rata tingkat pertumbuhan kredit secara nasional hanya 10,7 persen.
Suprajarto juga mengatakan komposisi kredit di BRI cukup menggembirakan karena masih didominasi oleh segmen Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM. Penyaluran kredit UMKM mencapai nilai Rp 602,7 triliun atau sekitar 75,9 persen dari total kredit BRI.
Komposisi ini lebih besar dibanding kredit non-UMKM atau korporasi yang hanya senilai Rp 191,5 triliun atau dengan porsi sekitar 24,1 persen. “Bank BRI akan terus berkomitmen memberdayakan UMKM di Indonesia karena target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen UMKM mencapai 80 persen dari total kredit BRI,” ujarnya.
Pada segmen kredit UMKM, penyaluran masih ditopang kredit mikro serta ritel dan menengah yang memiliki kontribusi paling tinggi yaitu masing-masing, 42 persen dan 36 persen. Tapi tetap saja, kredit konsumer tumbuh lebih kencang yaitu 16 persen, melebihi pertumbuhan kredit mikro serta ritel dan menengah yang hanya 14 persen dan 14,1 persen.
Selain itu, meski masih memiliki proporsi terbesar, pertumbuhan kredit UMKM kalah dari pertumbuhan kredit korporasi hingga Triwulan II 2018. Kredit korporasi tumbuh 18,6 persen sedangkan UMKM hanya 14,5 persen.
Ke depan, kata Suprajarto, BRI akan sedikit menahan kredit di segmen korporasi. Ini dilalukan untuk menjaga nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) yang masih cukup tinggi yaitu di level 95 persen. Tapi BRI tetap berkomitmen untuk menjaga bahkan meningkatkan porsi kredit untuk UMKM.