Dana Bansos Naik Tahun Depan, Indef Minta Disesuaikan per Daerah

Reporter

Bisnis.com

Senin, 30 Juli 2018 19:21 WIB

Massa dari aliansi mahasiswa dan Pemuda Sulsel melakukan aksi unjukrasa terkait dana bansos yang dikorupsi, di depan Kantor kejaksaan Tinggi Sulsel, Sulawesi Selatan (19/3). Dalam aksinya mereka mendesak Kejati Sulsel untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dana bansos sebesar Bansos Rp 8,8 Miliar tahun anggran 2011. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyarankan agar dana bantuan sosial atau dana bansos yang dikucurkan pemerintah pada 2019, disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

Simak: Bank Mandiri Salurkan Bantuan Sosial PKH Rp 4,7 Miliar

Pemerintah berencana menambah anggaran (bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Rencananya indeks bantuan sosial bagi 10 juta KPM PKH akan naik dari Rp 15,4 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 32 triliun pada tahun 2019.

“Sebaiknya tidak tunai memang lebih bagus. Karena penggunaannya bisa tepat sasaran. Yang kedua memang harus dilihat kebutuhannya berbeda-beda, kan setiap daerah jadi mungkin saya usulkan bansos harus sesuai dengan wilayahnya dan daerahnya dan kebutuhan masyarakatnya,” kata Aviliani di Kantor Wakil Presiden RI, Senin, 30 Juli 2018.

Hal itu, kata dia, akan lebih tepat sasaran menyelesaikan masalah masyarakat yang tidak mampu. Ketika ditanya apakah kenaikan bansos tepat pada 2019, menurutnya hal itu jangan sampai menimbulkan hal politis.

Naiknya dana bansos, kata Aviliani, wajar-wajar saja asalkan tepat sasaran dan dibutuhkan. “Jadi bukan sekadar menaikannya. Ini mungkin sosialisasi menaikan dana bansos termasuk peruntukannya harus lebih detail. Karena orang pasti bicara kalau makin naik berkaitan dengan politik. Nah ini mungkin saya rasa supaya bisa mengurangi,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan, kendati pemerintah mengklaim kemiskinan menurun bansos tetap diperlukan. Hal itu untuk mengangkat masyarakat yang ekonominya masih di bawah.

“Karena itu nanti mengangkat harkat orang yang rendah tadi. Selama ini inflasi naik terus tetapi difinisi kemiskinanya tetap kan,” ujarnya.

Dia menambhakan, kendati dana bansos ditambah pada tahun depan hal itu tidak akan berpengaruh pada peningkatan daya beli. Dia menegaskan dana bansos hanya berdampak pada penekanan kemiskinan jika tepat sasaran.

BISNIS

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

11 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jadwal One Way Mudik di Jalan Tol, Jawaban Empat Menteri soal Politisasi Bansos

26 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jadwal One Way Mudik di Jalan Tol, Jawaban Empat Menteri soal Politisasi Bansos

Pemudik harus memperhatikan jadwal one way di jalan tol sebelum mudik menggunakan kendaraan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

42 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

43 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

43 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

43 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

43 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

56 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

57 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya