Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Cari Cara Agar Pengelolaan Data Bansos Dibiayai Swasta

image-gnews
Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial Harry Z. Soeratin (kiri) dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kanan) menandatangani kerjasama untuk pengembangan proyek Sistem Kesejahteraan Sosial Terpadu Nasional (SKSTN) di Gedung Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 30 Juli 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial Harry Z. Soeratin (kiri) dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kanan) menandatangani kerjasama untuk pengembangan proyek Sistem Kesejahteraan Sosial Terpadu Nasional (SKSTN) di Gedung Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 30 Juli 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah mencari cara agar proyek pengembangan Sistem Kesejahteraan Sosial Terpadu Nasional atau SKSTN bisa dijalankan dengan bantuan pembiayaan dari swasta. Proyek senilai Rp 1,4 Triliun yang dipimpin oleh Kementerian Sosial ini akan ditawarkan ke swasta dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU Availability Payment.

BACA: Pemerintah dan DPR Sepakat Selesaikan Aturan Soal Pegawai Honorer

"Kalau ini berhasil, maka akan jadi proyek e-government sektor sosial pertama yang dibiayai dengan KPBU," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam acara menandatangani kerja sama antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Sosial di Gedung Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 30 Juli 2018.

SKSTN adalah sebuah sistem pengumpulan, validasi, dan diseminasi data masyakat miskin dan tidak mampu yang jadi penerima bantuan sosial atau bansos. Proses validasi data yang dimulai sejak tahun 2017 ini bertujuan untuk mengurangi potensi penyaluran bansos yang selama ini kerap tidak tepat sasaran.

Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial Kemensos Harry Z. Soeratin mengatakan data bansos saat ini memang sudah ada, tapi sangat perlu untuk diperbarui. Tujuannya, pemerintah berharap anggaran untuk bansos bisa lebih efisien.

BACA: Pemerintah Menjamin Pendidikan Anak Pelaku Tindak Terorisme

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, Kementerian Sosial hari ini resmi meminta bantuan kepada Kementerian Keuangan untuk penyediaan fasilitas penyiapan proyek. Kementerian Keuangan pun meminta dua Badan Usaha Milik Negara yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) untuk membantu Kemensos menstrukturisasi proposal proyek sebelum ditawarkan ke swasta.

Setelah kerja sama ini, Kemensos bersama PT SMI dan PT PII akan merancang proposal proyek ini termasuk mengkaji ulang nilai proyek. Semula, proyek ini akan ditawarkan ke swasta dengan jangka waktu penggantian dana dari pemerintah selama 20 tahun dengan keuntungan tertentu.

Proses pengkajian diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan dan akan mulai ditawarkan secara resmi tahun 2020. Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini juga mengatakan proposal proyek memang memiliki tantangan karena SKTN merupakan proyek sosial. "Karena yang paling sulit memang adalah membuat proyek ini menarik bagi swasta," kata Emma.

Baca berita tentang Pemerintah lainnya di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?


Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

4 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (dua kanan) berbincang-bincang dengan eks perdana menteri Inggris Tony Blair (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat 19 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju


Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

RUU Perampasan Aset sudah diinisiasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan pada 2008 di era pemerintahan SBY.


Terpopuler Bisnis: Jadwal One Way Mudik di Jalan Tol, Jawaban Empat Menteri soal Politisasi Bansos

17 hari lalu

Kendaraan pemudik nampak mengular di Interchange Jatingaleh, Semarang, jalur tol dari Gerbang Kalikangkung menuju Kota Solo maupun Demak, Sabtu, 6 April 2024. Petugas melakukan sterilisasi dengan menutup akses masuk tol dalam kota ke arah Jakarta sebelum penerapan One Way tersebut. Tempo/Budi Purwanto
Terpopuler Bisnis: Jadwal One Way Mudik di Jalan Tol, Jawaban Empat Menteri soal Politisasi Bansos

Pemudik harus memperhatikan jadwal one way di jalan tol sebelum mudik menggunakan kendaraan pribadi.


Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

19 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.


Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

19 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

29 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Bantuan Hibah Pemerintah Jepang yang dilakukan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi (kiri) dengan perwakilan dari General Incorporated Association Birdlife International Tokyo (kanan) sebagai organisasi pelaksana proyek pada 25 Maret 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo


Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

32 hari lalu

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama. Foto: Canva
Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.


Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

33 hari lalu

Desain komputerisasi Istana Kepresidenan Indonesia di lokasi ibu kota baru, Kalimantan Timur. Desain Istana Kepresidenan untuk ibu kota negara baru tersebut telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Instagram/nyoman_nuarta
Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.


Alasan Pemerintah Kukuh Ingin DPR Ikut Juga Pindah ke IKN Nusantara

35 hari lalu

Ilustrasi DPR. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Alasan Pemerintah Kukuh Ingin DPR Ikut Juga Pindah ke IKN Nusantara

Pemerintah sempat menanggapi usulan DPR yang ogah ikut pindah ke IKN Nusantara. Begini alasannya.