Bank Indonesia Tegaskan Pentingnya Memanfaatkan Big Data

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Kamis, 26 Juli 2018 12:43 WIB

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menekankan pentingnya pemanfaatan data dalam volume yang sangat besar, beragam, serta sangat cepat (Big Data) bagi otoritas dalam merumuskan kebijakannya.

Baca juga: Tangkap Pertumbuhan Bisnis Online, BI Siapkan Big Data

"Penerapan Big Data oleh otoritas memiliki peran penting dalam pengambilan kebijakan yang strategis untuk merespon pesatnya perkembangan ekonomi dan keuangan digital," ujar Erwin dalam Seminar Internasional Big Data bertemakan Building Pathways for Policy Making with Big Data di Bali, Kamis, 26 Juli 2018.

Erwin menuturkan, revolusi digital yang memicu aktivitas berbasis digital yang makin meluas telah menciptakan ledakan informasi maupun data yang berlimpah. Big Data sesungguhnya menyimpan begitu banyak informasi dan pengetahuan yang belum terungkap.

Baca juga: Karena Ini, Perbankan Minati Lelang Sertifikat Bank Indonesia

Advertising
Advertising

Namun apabila diolah dengan tepat menggunakan teknik Big Data Analytics, lanjut Erwin, maka dapat menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat karena kecepatannya dalam memonitor aktivitas ekonomi.

Bank Indonesia sendiri telah mulai mengintensifkan pemanfaatan Big Data sebagai salah satu alat dalam memperkuat proses pengambilan keputusan. Inisiatif pemanfaatan Big data di Bank Indonesia dimulai sejak 2015 dan saat ini telah menghasilkan berbagai indikator baru yang mengisi kesenjangan informasi yang ada.

Baca juga: Tekan Inflasi, Ini Permintaan Gubernur BI ke Tiap Kepala Daerah

Upaya mengoptimalkan pemanfaatan Big Data oleh otoritas pemangku kebijakan perlu didukung oleh akses terhadap sumber data. Di sisi lain, aksesibilitas data juga sering berbenturan dengan aspek hukum dan kerahasiaan data.

"Oleh karena itu, Bank Indonesia menekankan pentingnya bank sentral dan kementerian atau lembaga pemerintah untuk secara bersama-sama membangun mekanisme akses data yang dapat menjembatani kepentingan antara pemilik data dan kepentingan otoritas untuk menghasilkan kebijakan yang berkualitas serta produktif di era revolusi digital guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," kata Erwin.

ANTARA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

21 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya