Perry Warjiyo Sedih, Soal Produk Halal Indonesia Jauh Ketinggalan

Rabu, 25 Juli 2018 17:52 WIB

Sejumlah produk Korea yang sudah bersertifikat halal di Jakarta K-Food Fair 2017, Hotel Mulia Senayan, Selasa, 14 November 2017 TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo merasa prihatin ekonomi Islam di Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara lain. Bila mengacu pada negara lain, saat ini produk halal justru didominasi negara yang mayoritas penduduknya non muslim.

Baca: Genjot Ekspor Produk Halal, Bappenas: Afrika Pasar Masa Depan

Thailand misalnya, kini tercatat sebagai eksportir 25 persen bumbu halal, Australia eksportir daging halal terbesar di dunia dan Jepang unggul mengembangkan turisme dan kuliner halal.

"Dengan Malaysia, tidak perlu disebut. Apa kita tidak sedih dan prihatin? Kita hanya importir dan pengguna produk halal," ujar Perry di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.

Perry menyebut jilbab yang beredar pun banyak yang diimpor dari Cina. Dia khawatir suatu saat masyarakat Indonesia menikmati masakan rendang dengan bumbu diimpor dari Thailand dan daging halal dari Australia. "Ini kegundahan saya."

Untuk itu, Perry mendorong semua pihak bersinergi dan mempercepat pengembangan rantai pasok halal di Indonesia secara end to end process. Dia berharap ke depannya Indonesia bisa mulai memproduksi mayoritas produk fesyen muslimah juga bumbu-bumbu masak halal.

Di samping itu, Indonesia tetap mengembangkan sektor keuangan syariah, baik keuangan komersial, maupun sosial. Yang di maksud keuangan komersial, misalnya produk keuangan seoerti sukuk maupun pasar keuangan sosial. Sementara sektor sosial misalnya tanah wakaf dan zakat.

Advertising
Advertising

Upaya-upaya tersebut, menurut Perry, juga perlu dibarengi dengan kampanye yang agresif dan sinergis untuk memperkenalkan produk halal sebagai gaya hidup. "Misalnya penggunaan jilbab bukan hanya untuk memenuhi syariat, tapi juga tetap cantik dan kece, itu halal life data-style," kata Perry.

Apalagi, ia melihat masyarakat muslim muda kini tambah kaya dan semakin mempraktekkan gaya hidup halal. "Jadi akan banyak yang butuh produk halal itu."

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya