Laju Rupiah Diprediksi Bergerak di Kisaran Rp 14.532

Rabu, 25 Juli 2018 09:00 WIB

Pada 8 Mei 2018, nilai rupiah tersungkur ke 14 ribu per dolar Amerika Serikat meski Bank Indonesia menggelontorkan puluhan triliun rupiah cadangan devisa untuk mengintervensi pasar.

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah masih akan berpotensi melemah hari ini. Reza memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.494 - Rp 14.532.

Baca: Gubernur BI Sebut Kurs Rupiah Overvalue, Apa Artinya?

"Langkah Bank Indonesia untuk meredam pelemahan rupiah melalui kebijakan moneter melalui penerbitan instrumen di pasar uang dengan adanya penerbitan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) tampaknya belum banyak berimbas pada rupiah," kata Reza dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Juli 2018.

Di sisi lain, kata Reza laju rupiah masih lebih banyak merespons pergerakan mata uang global, terutama dengan berbalik melemahnya EUR dengan tekanan pada sentimen internalnya dan yuan Cina CNY seiring rencana devaluasi nilainya.

Reza mengatakan tetap perlu mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah.

Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 14.541 pada Selasa, 24 Juli 2018. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 87 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.454 pada penutupan Senin, 23 Juli 2018.

Sedangkan pada 24 Juli 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 14.614 dan kurs beli Rp 14.468.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan rupiah yang kemarin gagal mempertahankan resistance, maka secara teknikal dolar AS terhadap rupiah telah mengkonfirmasi pola flag.

"Untuk hari ini range rupiah akan bergerak pada Rp 14.420 - Rp 14.580," kata William.

Reza mengatakan laju rupiah tersebut kembali melemah seiring imbas melemahnya laju EUR terhadap dolar AS. Hal tersebut juga seiring dengan adanya kekhawatiran Uni Eropa akan terkena dampak dari kebijakan pengenaan tarif impor oleh pemerintahan AS.

Baca: Rupiah Melemah, Industri Manufaktur Terancam Kalah Daya Saing

Reza mengatakan beberapa rilis data makroekonomi seperti indeks aktivitas bisnis dan PMI UNI Eropa masih cenderung datar sehingga dikhawatirkan ekonomi Uni Eropa akan rentan dengan kebijakan pemerintahan AS tersebut.

"Di sisi lain, dari dalam negeri seperti yang disampaikan sebelumnya di mana masih cenderung minim sentimen positif sehingga laju rupiah ikut mengalami pelemahan," kata Reza.

Berita terkait

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 menit lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

20 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

22 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya