PLN Jelaskan Insiden Listrik Padam di Semifinal AFF U-19
Reporter
Antara
Editor
Anisa Luciana
Jumat, 13 Juli 2018 16:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Timur menyesalkan insiden padamnya lampu sorot di Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, saat laga semifinal antara timnas Indonesia U-19 dan Malaysia sedang berlangsung.
Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jawa Timur Dwi Suryo Abdullah mengatakan padamnya lampu sorot di stadion tersebut bukan karena gangguan listrik dari PLN.
Baca juga: Begini Persiapan PLN untuk Mendukung Pertumbuhan Mobil Listrik
"Kami dari PLN Distribusi Jawa Timur menyampaikan bahwa selama penyelenggaraan Piala AFF dilangsungkan di Gelora Delta Sidoarjo sejak tanggal 1 Juli 2018, pihak pengelola Gelora hanya memanfaatkan listrik dari PLN untuk kepentingan penerangan di luar stadion," kata Dwi di Surabaya, Jumat, 13 Juli 2018.
PLN Jawa Timur, kata Dwi, telah menawarkan layanan khusus kepada pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo agar bisa membantu pasokan listrik, khususnya untuk lampu sorot, atau bahkan bisa digunakan untuk pasokan utama.
Meski demikian, pihak pengelola memilih listrik dipasok dari genset berkapasitas 600 kW yang disediakan pihak panitia pelaksana, sedangkan listrik dari PLN yang berdaya sambung 41,5 kVA hanya untuk penerangan di luar stadion.
Baca juga: PLN Mulai Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas 40 MW
Karena itu, PLN Distribusi Jawa Timur menyesalkan keputusan yang dipilih. Akibatnya, genset yang berkekuatan 600 kW yang digunakan untuk lampu sorot tidak ada cadangannya, sehingga saat padam, lambat terang kembali.
"Padahal saat kejadian padamnya lampu sorot Gelora Delta Sidoarjo, pasokan listrik PLN dalam keadaan normal atau tidak terganggu," katanya.
Sebelumnya, saat laga semifinal antara timnas Indonesia U-19 dan Malaysia memasuki babak adu penalti, lampu sorot Gelora Delta Sidoarjo sempat padam total, sehingga pertandingan sempat terhenti beberapa menit karena menunggu listrik dari genset kembali menyala.
ANTARA