Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan imbal hasil di pasar keuangan Indonesia khususnya Surat Berharga Negara (SBN) saat ini tercatat memiliki daya saing yang baik. Menurut Perry, itu terbukti semakin menumbuhkan arus inflow investasi asing ke dalam negeri hingga mencapai Rp 7,1 triliun pada bulan ini.
"Tercatat inflow ke SBN dari data BI pada 2 Juli - 12 Juli 2018 mencapai Rp 7,1 triliun. Umumnya SBN yang berjangka panjang di atas 10 tahun," kata Perry saat memberikan keterangan usai melakukan salat Jumat di Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Juli 2018.
Menurut Perry, kondisi ini menunjukkan bahwa kepercayaan pasar dan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia khususnya SBN tumbuh cukup kuat. Hasil ini, kata dia, juga karena koordinasi BI dengan Kementerian Keuangan yang semakin erat.
Perry menuturkan, hal ini tentu bisa mendorong stabilitas nilai tukar rupiah. Bahkan, kata dia, hingga saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika telah menunjukkan kondisi yang cenderung stabil.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika mencapai Rp 14. 358 per satu dolar. Sedangkan di pasar valas, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika mencapai Rp 14. 366 berdasarkan data RTI.
Perry juga menuturkan, di pasar valas kondisi rupiah tercatat sangat baik. Supply dolar Amerika baik dari korporasi atau eksportir juga cukup besar dan cukup untuk memenuhi permintaan. Dari data BI, supply Dolar Amerika dari korporasi rata-rata per hari berkisar US$ 500-600 juta dolar per hari.
"Terima kasih kepada korporasi dan eksportir yang percaya dan men-supply kebutuhan dolar di pasar valas. Ini tentu memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah," kata Gubernur BI tersebut.
Gubernur BI: Investasi Membaik, Perusahaan Tidak Wait and See
40 hari lalu
Gubernur BI: Investasi Membaik, Perusahaan Tidak Wait and See
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pola wait and see dari perusahaan untuk berinvestasi telah berubah. Dalam hal ini, geliat investasi sudah mulai tampak meningkat.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.