Susi Pudjiastuti dan Fahri Hamzah Twit War Soal Illegal Fishing

Kamis, 12 Juli 2018 18:59 WIB

Susi Pudjiastuti (kiri) dan Fahri Hamzah. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah berdebat panas dengan saling berbalas cuitan di media sosial twitter (twit war). Perdebatan keduanya dipicu kritikan Fahri terhadap pernyataan Susi di media online.

Melalui akun resmi Instagram dan Twitter-nya, Susi Pudjiastuti beberapa kali menyatakan bahwa pemberantasan illegal fishing atau pencurian ikan oleh kementeriannya adalah langkah awal untuk menciptakan kesadaran cinta laut kepada seluruh warga.

Baca: Susi Pudjiastuti Ingin Bahaya Ikan Arapaima Disosialisasi

Atas pernyataan itu, Fahri berpendapat semestinya Susi tidak lagi membicarakan langkah awalnya dalam bekerja. Pasalnya, Susi sudah hampir menjabat selama satu periode pemerintahan Presiden Joko Widodo. Fahri lantas mencuitkan unek-uneknya itu.

"Dikasih waktu 5 tahun dijadikan langkah awal... Seharusnya 5 tahun dipakai selesaikan kerjaan. Baru bertanggungjawab atas amanah namanya... Kalau 5 tahun lagi kan belum tentu terpilih," kata Fahri dalam akun @fahrihamzah, Rabu malam, 11 Juli 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Susi Pudjiastuti: Teknologi Mengubah Laut Indonesia

Susi langsung bereaksi atas kritikan Fahri itu. Dia lalu membalas kritikan Fahri melalui akun twitternya. Ia merasa Fahri hanya membaca pernyataannya sepotong saja.

"Sebaiknya baca seluruh statemen saya. Jangan dipotong separuh-separuh. Akhirnya seolah seperti yg anda pikir. Naif !!!" cuit akun @susipudjiastuti.

Cuitan Menteri Susi itu direspons oleh ribuan netizen. Sebanyak 1.885 netizen membubuhkan tanda like, 964 netizen mengomentari cuitan tersebut dan 1.765 netizen yang me-retweet cuitan tersebut.

Belum menyerah, satu jam setelahnya, Fahri kembali menanggapi cuitan Susi. Menurut dia, komentarnya itu telah didasari oleh berita yang telah ia baca. "Saya komentari setelah baca bu. Kalau saya komentari lebih jauh salahnya tambah banyak nanti.." cuit Fahri.

Sebelumnya Susi Pudjiastuti lewat media sosialnya juga mengajak publik para pecinta laut untuk menghadiri acara Car Free Day Pandu Laut Nusantara hari Ahad mendatang, 15 Juli 2018. "Akan ada diskusi tentang apa yang bisa kita perbuat untuk menjaga laut Indonesia bersama para pencinta laut dan penggiat alam. Sampai ketemu!" ujarnya seperti dikutip dari cuitan di Twitter sekitar empat jam yang lalu.

Untuk acara itu, Susi Pudjiastuti juga berpromosi bahwa Kaka Slank juga akan hadir di acara CFD tersebut. "Ini harapannya kenapa penting meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga laut kita. Saya yakin masih banyak orang yang memiliki harapan seperti Kaka," katanya.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

33 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

56 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya