HKTI Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 09:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Masyarakat pertanian Indonesia meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik. Kenaikan itu akan mempengaruhi pendapatan para petani pada musim panen April 2003, meskipun pemerintah telah menaikkan harga dasar gabah kering giling. "Kenaikan itu tidak seimbang," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Siswono Yudo Husodo, di Jakarta, Jumat (17/1). Siswono juga menyayangkan pemerintah yang lambat menetapkan aturan harga dasar gabah yang baru berlaku pada 1 Januari. Sebab, pada saat itu petani sudah tidak lagi memegang gabah, sehingga keuntungan tidak didapatkan petani tapi justru pedagang perantara. Sedangkan pada musim tanam ini, seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, biaya produksi menjadi meningkat dan petani tidak mendapat keuntungan apa-apa. Dengan kondisi seperti ini HKTI merasa pesimis pada tahun 2003 nanti produksi gabah akan meningkat. Sebab, katanya, akibat kenaikan BBM ini biaya produksi pertanian juga ikut meningkat. Biaya-biaya itu terutama terjadi untuk kenaikan upah tenaga kerja dan traktor. Kenaikan harga dasar gabah yang semula Rp 1.519 menjadi Rp 1.725 juga tidak banyak membantu. Menurut Siswono, keadaan itu dapat berubah jika harga beras naik. Selain itu dia juga mengusulkan agar pemerintah segera menaikkan bea masuk beras impor menjadi 65 persen. Siswono mengatakan pendapatan petani pada tahun 2002 meningkat karena didukung oleh kenaikan harga beras pada awal tahun 2002 lalu. Dalam kesempatan itu Siswono juga menyayangkan kebijakan pemerintah yang membebaskan bea masuk untuk kedelai. Tidak adanya bea masuk bagi kedelai ini membunuh petani kedelai di Indonesia. Dia mencontohkan harga kedelai dari Amerika Serikat Rp 1.700 per kilogramnya, dengan tidak adanya bea masuk maka harga itu akan tetap di Indonesia. Padahal biaya produksi untuk kedelai di Indonesia mencapai Rp 2.100 per kilogramnya. "Hal ini membuat petani kedelai meninggalkan ladangnya dan beralih ke tanaman lain," ujarnya. Sisiwono juga menyinggung masalah penggunaan bibit GMO (Genetic Modified Organism) yang dilarang oleh beberapa lembaga swadaya masayarakat. Menurut dia, benih atau bibit yang ada saat ini mutunya sudah kurang baik. Mutu bibit yang kurang baik sangat mempengaruhi kualitas hasil produk-produk pertanian. "Padahal produk pertanian yang kita impor menggunakan bibit GMO semua," ujar dia. (Dewi Retno - TNR)

Berita terkait

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

19 menit lalu

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

Kuasa hukum eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono membenarkan bahwa Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah membahas soal mutasi kerabatnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

23 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Jepang di laga terakhir Grup C Piala Uber 2024, untuk perebutan juara grup, Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

34 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

Meski kalah, Timnas U-23 Indonesia masih berkesempatan merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

37 menit lalu

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

Penjualan tiket konser Sheila on 7 di Pekanbaru itu begitu cepat diserbu Sheila Gank, nama penggemar band asal Yogyakarta itu.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

39 menit lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

54 menit lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

57 menit lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

1 jam lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

1 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

1 jam lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya