Pengurus Masjid di Kementerian BUMN: Tak Ada Radikalisme di Sini

Selasa, 10 Juli 2018 15:09 WIB

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Masjid Ar-Rayyan yang terletak di dalam kompleks Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau Kementerian BUMN menanggapi hasil penelitian yang menyebutkan sebanyak 41 dari 100 masjid kantor pemerintahan di Jakarta diduga terindikasi paham radikal. Menurut pengurus, tidak ada paham radikal apapun yang tumbuh dan berkembang di masjid tersebut.

"Enggak ada yang seperti itu, lagipula ini adalah bagian dari institusi pemerintah," kata Umar, salah satu pengurus Masjid Ar-Rayyan yang juga pegawai Kementerian BUMN saat ditemui di masjid tersebut, Selasa, 10 Juli 2018. "Saya pastikan itu, saya ini tidak pernah salat Jumat selain di sini."

Baca juga: Penelitian Sebut 41 Masjid Pemerintahan Terpapar Paham Radikal

Menurut Umar, paham radikal seperti yang disebutkan di dalam penelitian itu harus menghadapi sistem filter yang ketat dari pengurus. Sebelumnya, memang pernah ada penceramah yang menyampaikan konten yang cenderung radikal. Namun, nama penceramah tersebut langsung dicoret dan tidak bisa lagi mengisi ceramah di Masjid Ar-Rayyan. "Ya namanya sudah naik mimbar, tentu tidak bisa disetop," ujarnya.

Indikasi radikalisme ini didapat dari penelitian Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) dan Rumah Kebangsaan. "Dari hasil survei, menunjukkan angka yang mengejutkan. Dari 100 masjid, 41 masjid terindikasi paham radikal," ujar Agus Muhammad, selaku koordinator penelitian, di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Minggu, 8 Juli 2018.

Agus menjelaskan, penelitian ini dilakukan pada sejumlah masjid di kementerian sebanyak 35 masjid, di BUMN 37 masjid, dan di lembaga negara sebanyak 28 masjid. Penelitian dilakukan pada 29 September-21 Oktober 2017, dengan merekam secara audio dan video khotbah Jumat selama periode tersebut.

Agus mengatakan, dalam penelitian ini, paham radikal yang dimaksud adalah paham yang menganggap satu kelompok paling benar dan kelompok lain salah, mudah mengkafirkan orang lain, berpaham intoleransi, cenderung memaksakan keyakinan pada orang lain, dan menganggap demokrasi produk kafir serta membolehkan segala cara atas nama negara.

Umar menambahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno memang memberikan pesan agar pengawasan terhadap konten ceramah diawasi dengan cermat. Akan tetapi, langkah antisipasi itu bukanlah kali ini saja atau begitu ada hasil penelitian tersebut.

Sistem antisipasi dengan mencoret nama penceramah telah dilakukan sejak 2008 ketika Masjid Ar-Rayyan masih menempati basement di Gedung Kementerian BUMN. Sedangkan hari ini, masjid telah berdiri megah dengan bangunan sendiri, persis di belakang gedung kementerian.

Petugas kebersihan di Masjid Ar-Rayyan, Adi mengaku ceramah-ceramah yang disampaikan selama ini masih normal dan tidak ada hal yang aneh. Adi yang rutin beribadah di Masjid Ar-Rayyan belum mendengar penceramah yang menyampaikan konten radikal seperti yang disampaikan P3M. "Bagi saya masih biasa saja," ujar petugas di masjid di Kementerian BUMN tersebut.

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

3 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

4 hari lalu

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

4 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

7 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

12 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

12 hari lalu

Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?

Baca Selengkapnya

Sekilas Tentang Lebaran Basuki Hadimuljono, Salat Ied di Masjid PUPR hingga Berziarah ke Para Senior

19 hari lalu

Sekilas Tentang Lebaran Basuki Hadimuljono, Salat Ied di Masjid PUPR hingga Berziarah ke Para Senior

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merayakan Idul Fitri di Jakarta. Ia menunaikan salat Ied di Masjid As-Salam Kementerian PUPR.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

20 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya