Perang Dagang AS-Cina, Bali Jajaki Pasar Baru Ekspor Kerajinan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 9 Juli 2018 15:22 WIB

Sejumlah istri dari Menteri dan delegasi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengamati keramik disela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 WTO ketika berkunjung ke pusat kerajinan keramik di kawasan Jimbaran, Bali, Rabu (4/12). Kunjungan tersebut merupakan "Spouse Program" untuk mengenalkan budaya, kuliner khas Indonesia khusus nya Bali. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Bali akan mendorong pengusaha menjajaki pasar Afrika Selatan dan Asia Selatan apabila pemerintah Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif impor sejumlah produk asal Indonesia, sebagai efek atau imbas dari perang dagang negara yang dipimpin oleh Donald Trump tersebut dengan Cina.

Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan Bali Putu Astawa mengatakan Afrika Selatan dan Asia Selatan memiliki pasar yang belum digarap secara optimal oleh pelaku usaha dari Bali. Dia menyakini kedua wilayah memiliki daya beli yang mampu menyerap produk-produk ekspor dari Bali.

Baca juga: Perang Dagang AS Cina, Ini Dampaknya Terhadap Ekonomi RI

“Sejauh ini memang belum ada dampaknya (untuk ekspor) ke Amerika, tetapi kalau terjadi ya pasar baru itu yang kami dorong untuk dijajaki pelaku pasar. Kemendag (Kementerian Perdagangan) juga sudah memberikan instruksi dan sedang menjajaki pasar di dua wilayah itu,” tuturnya, Senin, 9 Juli 2018.

Astawa merujuk negara Afrika Selatan dan Bangladesh yang selama ini belum digarap dengan baik. Dua negara itu sebenarnya memiliki populasi besar yang memungkinkan untuk menjadi bidikan bagi produk-produk asal Bali.

Advertising
Advertising

Menurutnya, ekspor ke Afrika Selatan sudah dilakukan oleh sejumlah eksportir asal Bali untuk komoditas perhiasan dan kerajinan. Hanya saja, nilai ekspornya masih kecil dan tidak masuk dalam daftar 10 besar negara tujuan.

Baca juga: Perang Dagang AS Cina Segera Dimulai, Rupiah Makin Remuk?

Ditegaskan olehnya, negara Arab juga dapat menjadi negara tujuan apabila AS benar-benar mengenakan tarif impor produk Indonesia. Daya beli negara-negara di kawasan Timur Tengah juga besar dan menyukai keunikan kerajinan dari Pulau Dewata. “Intinya kalau benar terjadi maka tidak ada pilihan lain harus meningkatkan kualitas produk agar masih diminati,” tutur Astawa.

Genderang perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina telah ditabuh. Negeri Paman Sam mulai mengumpulkan tarif terhadap produk impor asal negeri bambu yang nilainya USD 34 miliar pada Jumat, 6 Juli 2018 pukul 00.01 waktu AS. Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan ada putaran berikutnya yang menyasar produk impor dari Cina senilai lebih dari USD 500 miliar.

BISNIS

Berita terkait

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

4 jam lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

5 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

6 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

9 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.

Baca Selengkapnya

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

54 hari lalu

Berawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta

Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

55 hari lalu

Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel

Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

59 hari lalu

Buka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia

Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

27 Desember 2023

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

6 Desember 2023

Di Forum AIFED, Sri Mulyani Sebut Fragmentasi Ekonomi Dunia Semakin Meningkat

Sri Mulyani mengatakan telah terjadi perubahan cara pandang dalam memandang proses hubungan internasional, perdagangan.

Baca Selengkapnya