Soal Susu Kental Manis, BPOM Bantah Kecolongan

Senin, 9 Juli 2018 14:36 WIB

Susu kental manis. Pxhere.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah telah kecolongan soal peredaran produk susu kental manis di masyarakat. Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan pengaturan soal produk ini sebenarnya telah dilakukan namun tetap harus mengikuti perkembangan informasi yang ada.

"Jadi bukan masalah kenapa baru sekarang, BPOM sudah melakukan fungsi dengan menegakkan aturan," kata Penny dalam konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018. Konferensi pers diadakan menyusul polemik soal susu kental manis di masyarakat.

Baca juga: BPOM Diminta Tidak Diskriminatif Awasi Produk Susu Kental Manis

Penny mengatakan peredaran obat dan makanan di pasaran telah melewati proses premarket sampai postmarket oleh BPOM. Saat proses premarket, produk harus sesuai dengan standar internasional dan buku panduan pangan yang dimiliki BPOM. Saat post-market, BPOM pun lakukan pengawasan agar produk aman, bernutrisi, dan bermutu.

Polemik ini bermula saat BPOM menerbitkan edaran yang ditujukan untuk produsen, importir, dan distributor serta analognya produk susu kental manis. Dalam surat edaran nomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 itu dituliskan aturan tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3).

Dalam surat yang diteken oleh Deputi Bidang pengawasan Pangan Olahan Suratmono, BPOM menyatakan edaran diterbitkan untuk melindungi konsumen anak-anak. "Dalam rangka melindungi konsumen utamanya anak-anak dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan, perlu diambil langkah perlindungan yang memadai," ujar Suratmono dalam surat tertanggal 22 Mei 2018.

Baca juga: Tak Hanya Susu Kental Manis, Banyak Produk Tak Sesuai Ketentuan

Advertising
Advertising

Sejumlah kalangan pun mempertanyakan sikap dari BPOM. Sebab, produk susu ini telah beredar di pasaran hampir puluhan tahun lamanya dan belum ada larangan tegas untuk dikonsumsi oleh anak-anak sebelumnya. Pasca-surat BPOM terbit juga diketahui kandungan gula pada susu kental manis jauh lebih besar melebihi kandungan susu asli.

Penny menambahkan, dalam pengawasan di tahap postmarket, ternyata ditemukan ada beberapa iklan dan label susu kental yang tidak mencerminkan kandungan di dalamnya. Susu kental memang masih mengandung susu, tapi bukanlah pengganti untuk pemenuhan produk asupan gizi. "Maka kami buatlah surat edaran untuk pelaku usaha," kata dia.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Adhi S. Lukman ikut hadir dalam konferensi pers ini. Adhi mengaku telah bertemu dengan produsen dan industri susu kental manis. Hasilnya, produsen sepakat telqh sepakat untuk mengikuti aturan main dari BPOM. "Kami menghormati keputusan dari BPOM," ujarnya.

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

13 hari lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

14 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

20 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

25 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

29 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

31 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

50 hari lalu

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.

Baca Selengkapnya

3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

56 hari lalu

3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Susu pilihan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa karena mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

57 hari lalu

5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

Selama ribuan tahun, susu telah menjadi bagian dari diet global, terutama susu yang berasal dari sapi, domba, dan kambing.

Baca Selengkapnya