SKK Migas: Target Lifting Migas 2018 Tak Tercapai
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 6 Juli 2018 19:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menyebutkan lifting Migas tak tercapai pada tahun ini. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi mengatakan dari target 2 juta barel minyak per hari (boepd) baru sekitar 1,923 juta barel yang tercapai.
"Nilai ini baru mencapai 96 persen dari persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar 2 juta boepd," kata Amien saat menggelar konferensi pers dengan wartawan di kantor SKK Migas, Jumat, 6 Juli 2018.
Menurut Amien, untuk lifting minyak bumi baru tercapai sebesar 771 ribu bopd atau 96 persen dari target sebesar 800 ribu bopd. Sedangkan realisasi lifting gas bumi sebesar 1,152 juta boepd atau 96 persen dari target yang sebesar 1,2 juta boepd.
Amien menjelaskan lifting minyak yang tak tercapai tersebut dikarenakan oleh berbagai faktor. Salah satunya karena memang lapangan minyak yang ada merupakan lapangan tua.
"Sumur tua pasti produksi decline, supaya menjaga keseluruh decline dilakukan pengeboran baru, kalau pengeboran tidak sesuai target, produksi juga tidak bisa tercapai," kata Amien.
Sementara itu, untuk lifting gas yang tak tercapai, Amien lebih banyak menyoroti pada sektor hilir bukan hulu. Misalnya, Amien menyoroti pada faktor di sektor komersil dan soal jaringan tranmisi atau distribusi.
"Misal, sudah ada gas siap untuk diantar tapi pembelinya tidak ada atau jaringanya transmisi tidak ada dan distribusinya tidak siap. Atau belum ada kesepakatan harga dan manajemen distribusi belum final," ujar Amien.
Sementara itu, SKK Migas mencatat sepanjang semester 1 2018 sebanyak 26 rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) telah disepakati. Sejumlah rencana tersebut memberikan tambahan cadangan migas sekitar 580 juta setara barel minyak. Penambahan cadangan tersebut berdampak signifikan pada pencapaian rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) hingga 148 persen dari target kinerja sebesar 100 persen.