Akuisisi Freeport oleh Inalum Akan Dibiayai Perbankan

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 5 Juli 2018 14:50 WIB

Suasana Lapangan Terbang Perintis Arwanop, Distrik Tembagapura, Timika, Papua, 29 Juni 2017. Lapangan Terbang Perintis Arwanop ini dibangun oleh PT Freeport Indonesia dengan panjang landasan pacu 461 meter dan lebar 18 meter serta berada di ketinggian 2200 feet DPL. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa bank membenarkan akan ikut masuk dalam pemberian sindikasi kredit ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) terkait dengan divestasi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI). Perbankan digandeng dalam membiayai divestasi 51 persen saham di Freeport yang nilai valuasinya diperkirakan berkisar US$3 miliar hingga US$5 miliar.

Ketika dikonfirmasi Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra Wibiyoso membenarkan rencana sindikasi kredit tersebut. Dia mengatakan, perseroan akan memberikan pembiayaan ke Inalum karena induk perusahaan BUMN pertambangan itu ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Freeport.

Baca juga: Freeport Sepakat Konversi Saham Rio Tinto

Ketika ditanya porsi dan jumlah total kredit yang akan diberikan ke Inalum, Alexandra enggan memerinci. Pasalnya pemberian kredit tersebut masih dalam pembahasan yang dilakukan Inalum bersama beberapa bank yang akan ikut serta. “Belum tahu dapat alokasi berapa dari Inalum, karena ini kan sindikasi beberapa bank,” katanya Rabu, 4 Juli 2018.

Setidaknya ada 12 bank yang digandeng dalam rencana sindikasi tersebut. Adapun dari perbankan nasional ada tiga nama bank yang mencuat. Ketiganya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Namun Alexandra mengaku posisi perseroan tidak bertindak sebagai mandated lead arranger, melainkan hanya sebagai salah satu partisipan. “Saya tidak tahu jumlah (bank) ada berapa, Bank Mandiri sebagai salah satu partisipan,” ujarnya.

Simak: Darmin Jamin Divestasi Saham Freeport

Advertising
Advertising

Dihubungi terpisah, Direktur Business Banking CIMB Niaga Rahardja Alimhamzah tidak membantah ketika ditanya keterlibatan perseroan dalam pembiayaan ke Inalum. Hanya saja, Rahardja juga tidak memberikan pernyataan yang detail mengenai porsi kredit yang akan diambil bank yang dikuasai grup CIMB tersebut. “Belum tahu rencananya kita nanti bagaimana. Nanti kalau sudah lebih jelas ya,” katanya.

Adapun, Wakil Direktur Utama Bank BNI Herry Sidharta menuturkan belum mengetahui terkait rencana kebutuhan dana akusisi saham Freeport oleh Inalum. “Saya belum terinfo,” kata Herry.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

4 hari lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

4 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

6 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

7 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

8 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Lesu Rupiah terhadap Dolar AS, 7 Orang Terkaya di Dunia hingga Riwayat Saham Freeport Indonesia

22 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Lesu Rupiah terhadap Dolar AS, 7 Orang Terkaya di Dunia hingga Riwayat Saham Freeport Indonesia

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 13 April 2024 dimulai dengan nilai rupiah anjlok ke level Rp 16.128 per dolar AS.

Baca Selengkapnya