Kemenperin: Industri 4.0 Akan Ciptakan 10 juta Lapangan Kerja

Selasa, 3 Juli 2018 19:11 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat acara Peresmian Pembukaan Indonesia Industrial Summit Tahun 2018 dan Peluncuran "Making Indonesia 4.0" di Cendrawasih Hall, JCC, Senayan, Jakarta, 4 April 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta- Kementerian Perindustrian memprediksikan penerapan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia bakal mampu menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan waktu hingga 2030 mendatang.

“Ada 10 juta lapangan kerja bisa tercipta dengan penerapan industri 4.0 itu sampai rentang 2030,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara di sela Konferensi Internasional Pendidikan Standarisasi di Yogya Selasa 3 Juli 2018.

BACA: Menaker Sebut SDM Jadi Tantangan Terberat di Industri 4.0

Ngakan menuturkan, kondisi tenaga kerja Indonesia hingga rentang 2030 diperkirakan tumbuh menjadi 30 juta tenaga kerja. Kondisi meledaknya pertumbuhan tenaga kerja ini menjadi tantangan sehingga perlu segera penerapan industri 4.0. Dengan penerapan industri 4.0 ini diprediksi mampu menyerap sekitar 20 juta tenaga kerja sehingga bisa mengimbangi lonjakan tenaga kerja yang terjadi.

Untuk menuju penerapan industri 4.0 banyak hal yang perlu disiapkan saat ini. Ngakan menuturkan, pendidikan sumber daya manusia menjadi faktor mutlak untuk dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian infrastruktur terkait dengan digitalisasi juga harus digencarkan. Tak hanya itu sistem logistik modern juga harus dipersiapkan.

Advertising
Advertising

“Jangan sampai kita menghasilkan barang tapi sistem logistiknya masih payah, saat mau ekspor harga barang jadi sangat tinggi dan kalah bersaing,” ujarnya.

BACA: Bos GE Sebut SDM Sebagai Tantangan Terbesar di Industri 4.0

Ngakan menuturkan, untuk pembenahan sistem logistik Indonesia bisa meniru Singapura yang sudah menerapkan sistem logistik 4.0. Di mana distribusi barang sudah seluruhnya dilakukan serba terotomatisasi. Begitu pula di lini produksi Singapura juga telah melakukan berbagai otomatisasi produksi.

“Efisiensi produksi menjadi kunci penerapan industri 4.0 ini,” ujarnya.

Ngakan menuturkan, dari sumbangan atau added value sektor industri kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini berada diperingkat empat dunia dengan kontribusi sebesar 22 persen. Negara dengan sumbangan PDB terbesar diduduki Korea Selatan sebesar 29 persen, Cina 27 persen, dan Jerman 23 persen.

Ngakan menuturkan efektitas produksi Indonesia bisa berkaca dari perbandingan dengan negara seperti Cina dan India saat ini. Produktivitas industri di Cina misalnya, terhitung sangat tinggi mencapai dua kali dibanding negara lain namun membutuhkan biaya produksi yang tinggi pula hinga 1,5 kali.

Menurut Ngakan, efektivitas produksi Cina yang tinggi masih kalah dengan India yang produktivitas tak begitu tinggi namun biaya yang dikeluarkan juga relatif rendah sehingga secara keseluruhan efektif. “Produktivitas itu terkait berapa banyak barang yang dihasilkan dibagi dengan ongkos yang dikeluarkan,” ujarnya.

Baca berita tentang Industri 4.0 lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

2 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

13 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

59 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

9 Maret 2024

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya