TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pondok pesantren berpotensi mendukung implementasi revolusi industri 4.0. Dia mengatakan, dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu langkah prioritas nasional yang perlu dijalankan adalah memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Selama ini, ponpes turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi mengingat sudah banyak yang mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit usaha, baik skala kecil maupun menengah, bahkan ada yang memiliki inkubator bisnis,” katanya dalam keterangan tertulis, Ahad, 13 Mei 2018.
Baca juga: 10 Strategi Pemerintah Hadapi Revolusi Industri 4.0
Menurut Airlangga, Kementerian Perindustrian gencar menumbuhkan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di lingkungan pesantren, yang dinamakan program Santripreneur. Dia mengatakan ponpes berpotensi besar menciptakan wirausaha baru dan menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
Kementerian Perindustrian berkomitmen mendukung pengembangan IKM nasional pada era ekonomi digital dengan membangun platform e-commerce, yang dinamakan E-Smart IKM. Hingga saat ini 1.730 pelaku IKM telah mengikuti workshop E-Smart IKM.
Direktur Jenderal IKM Gati Wibawanigsih mengatakan pihaknya menargetkan 18 ponpes yang akan menjadi percontohan dalam pelaksanaan program Santripreneur pada 2018. Ponpes itu meliputi 8 di wilayah Jawa Barat, 5 di Jawa Tengah, dan 5 di Jawa Timur.
“Kami memiliki dua model penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di ponpes, yaitu Santri Berindustri dan Santri Berkreasi,” tutur Gati.
Santri Berindustri merupakan upaya pengembangan unit industri yang telah dimiliki ponpes ataupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. Langkah ini diharapkan mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang para sumber daya manusia di lingkungan pesantren.
Sedangkan model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri ataupun alumni yang terpilih dari beberapa ponpes untuk menjadi seorang profesional di bidang seni visual, animasi, dan multimedia sesuai dengan standar industri saat ini untuk menghadapi revolusi industri 4.0.