Tak Lagi Bersaing, PGN Akusisi Saham Pertagas Rp 16,6 Triliun

Selasa, 3 Juli 2018 16:16 WIB

PGN Mobile. appbrain.com

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN menyatakan sudah tidak ada lagi kompetisi atau persaingan dalam bisnis gas dengan PT Pertamina Gas, yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina. Persaingan dianggap hilang setelah PGN resmi mengakuisisi sebanyak 51 persen saham milik Pertagas, berikut anak perusahaannya PT Pertagas Niaga.

"Dengan akuisisi ini, bisnis gas yang semula head to head dengan Pertagas sudah tidak ada, sudah tereliminasi," kata Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.

Simak: Sri Mulyani Teken Beleid Holding Migas, Valuasi PGN Sekitar Rp 38 T

Sebelumnya PGN dengan kode emiten PGAS ini secara resmi telah mengakuisisi Pertamina Gas setelah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) pada Jumat, 29 Juni 2018. "Untuk sementara, skema integrasi adalah akuisisi," ujar Deputi Bidang Jasa Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno saat itu.

Nilai transaksi sebesar Rp 16,6 triliun ini merupakan harga pembelian untuk 2.591.099 lembar saham yang dimiliki oleh PT Pertamina dalam Pertagas. Meski begitu, hanya Pertagas Niaga yang akan beralih kepemilikan PGN. Anak perusahaan Pertagas lainnya, seperti PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas tetap dalam pengelolaan Pertamina.

Baca: Harga Saham PGN Diprediksi Terimbas Perombakan Direksi Pertamina

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan perusahaannya akan segera menyelaraskan bisnis dengan Pertagas. Bisnis transmisi gas yang selama ini dijalankan Pertagas akan tetap beroperasi secara normal. Sementara, bisnis distribusi gas yang ada di Pertagas Niaga dan tumpang tindih dengan PGN, akan segera diselesaikan. "Kami akan segera maksimalkan kinerja keduanya agar tidak ada duplikasi infrastruktur," kata Jobi.

Advertising
Advertising

Untuk bisnis distribusi gas, persoalan tumpang tindih sebenarnya juga tidak terlalu rumit. Sebab, konsumen Pertagas selama ini hanya 100 pelanggan dan masih kalah jauh dibanding PGN yang lebih dari 100.000 pelanggan. Nantinya, kata Jobi, pertagas akan lebih diprioritaskan untuk distribusi produk gas jenis khusus.

Selanjutnya, PGN dan Pertagas akan segera menjalankan sejumlah inisiatif proyek dalam waktu dekat. Menurut Jobi, ada beberapa ruas transmisi gas yang saat ini sudah memasuki tahap penyelesaian. Lalu, ada juga beberapa proyek LPG di Kalimantan hingga pengadaan listrik antara Perusahaan Gas Negara (PLN) dan Pertagas. "Akusisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi perseroan sebagai badan usaha di bidang transmisi dan distribusi gas bumi," kata Jobi.

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

3 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya