3 Tujuan Strategis yang Hendak Dicapai Direksi Baru BEI

Jumat, 29 Juni 2018 18:01 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia atau BEI periode 2018-2021 Inarno Djajadi mengatakan ada beberapa program yang akan dilakukan jajaran direksi BEI yang baru di masa kepemimpinannya. Selain itu, ia juga mengatakan masih akan melanjutkan beberapa program pada masa kepemimpinan Tito Sulistio.

"Ada beberapa program yang nanti kami akan bagikan, intinya bahwasanya kami ingin meneruskan apa-apa yang masih pending matters," ucap Inarno di gedung BEI, Jumat, 29 Juni 2018.

Baca: Direksi Baru BEI Turunkan Proyeksi Jumlah Perusahaan IPO di 2019

Selama masa kepemimpinannya itu, kata Inarno, akan ada tiga tujuan strategis yang hendak dicapai. Tiga hal itu adalah pengembangan produk-produk baru, peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat dan investor, dan yang terakhir peningkatan transaksi dan likuiditas.

"Pengembangan produk baru melalui trading platform, penguatan straight through processing/STP bersama pelaku dan SRO lain dan harmonisasi regulasi yang diperlukan untuk pengembangan produk-produk baru," ucap dia.

Baca: Jadi Bos Baru BEI, Inarno Djajadi Diminta Tingkatkan Investor Lokal

Sementara untuk peningkatan investor dan perusahaan tercatat dapat dilakukan dengan pembinaan perusahaan start-up, Small Medium Enterprise (SMB) dan kemitraan dengan Fintech, privatisasi BUMN/BUMD, dan menarik perusahaan natural resources pada early stage yang didukung dengan penguatan governance dan listing standards yang akomodatif dengan kebutuhan pasar.

Sedangkan untuk peningkatan jumlah investor dapat dilakukan melalui penguatan program-program inklusi, edukasi, literasi pasar modal, dan simplifikasi proses pembukaan rekening nasabah, yang didukung dengan peningkatan ketersediaan dan akses data dan informasi serta referensi pasar.

Untuk peningkatan transaksi dan likuiditas, kata Inarno, dapat dilakukan dengan penyempurnaan fitur dam kapasitas sistem perdagangan. "Bisa juga dengan me-review short selling, Securities Lending Borrowing (SLB), dan mengimplementasikan margin financing sesuai dengan kebutuhan pasar," ucap dia.

Inarno menjelaskan ketiga tujuan strategis BEI tersebut akan didukung melalui perluasan jenis keanggotaan atau partisipan bursa. Hal serta peningkatan kapasitas Bursa (AB) saat ini melalui program-program untuk memperluas usaha dan jenis layanan AB serta meningkatkan efisiensi proses di AB.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya