Subsidi Energi Melonjak Rp 10 T, Kemenkeu Sebutkan Ini Dampaknya

Kamis, 28 Juni 2018 12:15 WIB

Produk bensin terbaru Pertalite RON 90 yang siap diluncurkan di SPBU kawasan Tanah Abang, Jakarta, 22 Juli 2015. Pertalite nantinya akan melakukan uji pasar terlebih dahulu di tiga kota besar yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyebutkan kenaikan belanja subsidi hingga Rp 49 triliun per Mei 2018 karena kewajiban pembayaran utang subsidi energi yang telah dianggarkan. Angka tersebut naik Rp 10 triliun dari realisasi bulan sebelumnya April 2018.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani. Bila dibandingkan dengan Mei 2017, menurut Askolani, realisasi subsidi energi memang tumbuh 51,7 persen atau dari Rp 32,3 triliun.

Baca: Sri Mulyani Hitung Tambahan Subsidi untuk Pertamina dan PLN

Askolani menilai hal ini lantaran pemerintah harus memenuhi kewajiban untuk kembali melunasi utang subsidi 2016 yang sudah diaudit BPK. "Setelah Mei tidak ada lagi pelunasan utang di tahun ini. Carry over selesai, jadi tinggal memenuhi kewajiban tagihan bulanan saja," katanya, Selasa, 27 Juni 2018.

Dengan begitu, menurut Askolani, hal ini akan membuat pengeluaran menjadi lebih stabil sesuai dengan tagihan bulanannya. Selain itu, pengeluaran akan sesuai dengan subsidi yang ditetapkan, serta sesuai dengan volume subsidi yang didistribusikan.

Advertising
Advertising

Baca: ESDM Berencana Tambah Subsidi Solar Jadi Rp 2.000 per Liter

Namun begitu, kata Askolani, utang pemerintah untuk subsidi energi 2016 belum lunas. Sebab, untuk BBM dan elpiji masih ada utang sekitar Rp 10 triliun, sedangkan untuk listrik sisanya sekitar Rp 2 triliun.

Adapun sesuai dengan masukan BPK, pemerintah akan kembali melunasi utang subsidi itu pada tahun depan. Meski ada kemungkinan pemerintah juga akan melunasi subsidi energi 2017 yang sekarang tengah diaudit oleh BPK pada 2019.

Hal ini akan dilihat dan diimplementasikan sesuai dengan keseimbangannya. "Bila tidak ada carry over, pola subsidi akan berjalan normal," ujar Askolani.

Untuk Pertamina, polanya adalah penagihan satu bulan setelah Pertamina laksanakan distribusi subsidi solar dan elpiji. Untuk listrik, biasanya ada lagi sekitar dua bulan. "Namun, sekarang sudah lebih cepat karena ada sistem online,” ujarnya.

Dengan demikian, secara total pembayaran utang subsidi BBM yang telah dibayarkan kepada Pertamina per Mei 2018 sebesar Rp 6,5 triliun. Selain itu, utang subsidi elpiji sebesar Rp 5,8 triliun dan utang subsidi listrik yang dibayarkan kepada PLN sebesar Rp 5,3 triliun.

BISNIS

Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

2 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

2 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

3 hari lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

3 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

3 hari lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

3 hari lalu

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

3 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

4 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya