Sri Mulyani Minta Instansi Cek Ulang Anggaran Sebelum Mengeluh

Kamis, 28 Juni 2018 12:09 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berpidato dalam pertemuan negara-negara G-20 di Buenos Aires, Argentina, 20 Maret 2018. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta semua instansi pemerintah mengecek kembali anggaran yang telah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya. Menurut dia, beberapa lembaga selama ini malas mengecek ulang anggaran, sehingga selalu mengeluh kekurangan pendanaan.

"Saya yakin masih banyak kegiatan bisa diefisiensikan. Uang APBN sebanyak Rp 2.000 triliun lebih itu banyak sekali," kata Sri Mulyani dalam acara Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Juni 2018. Uang tersebut sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan jika semua lembaga bisa mengaturnya dengan baik.

Baca: Jokowi Ingin Program Pensiun ASN Diubah, Ini Respons Sri Mulyani

Sri Mulyani menceritakan, selama ini masih ada menteri ataupun eselon I yang enggan mengecek ulang anggaran karena alasan sibuk dan tak sempat. "Eselon I bilang sibuk ikut menteri rapat, eselon II juga ngurus yang lain, begitu juga eselon III dan IV," katanya. Walhasil, anggaran tidak terdistribusi secara sempurna untuk kegiatan yang prioritas.

Sebelumnya, pemerintah resmi menerbitkan Perpres ini pada 22 Maret 2018. Aturan ini terbit untuk menciptakan pengadaan barang dan jasa yang lebih baik di semua instansi pemerintah. Dengan demikian, pengelolaan anggaran ke depan diharapkan bisa lebih efisien dan tepat sasaran.

Advertising
Advertising

Baca: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 5,2 Persen

Tak hanya itu, Perpres ini juga bertujuan mencegah potensi korupsi dalam pengadaan barang. Dalam banyak kesempatan, Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan pengadaan barang dan jasa adalah celah yang paling banyak diakali pemimpin daerah sehingga menimbulkan kejahatan korupsi.

Sri Mulyani mencontohkan, pernah satu kali ada pos tertentu yang sama sekali tidak cukup anggarannya dari APBN. "Saya tanya kenapa sampai kurang?" Tapi ternyata setelah anggaran diutak-atik untuk memotong pembiayaan yang tidak prioritas, pos tersebut ternyata bisa dibiayai tanpa menambah anggaran secara total sepeser pun.

Meski begitu, Sri Mulyani menyebutkan bahwa proses penganggaran saat ini juga perlu diperbaiki. Dalam sosialisasi yang dihadiri semua pejabat di Kementerian Keuangan ini, dia mengingatkan bahwa pengelolaan anggaran yang baik adalah bentuk tanggung jawab terhadap pajak dari masyarakat.

Berita terkait

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

3 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

6 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

10 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

22 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya