Kapal Tenggelam di Danau Toba, Tak Cukup Nahkoda Dihukum

Sabtu, 23 Juni 2018 11:45 WIB

Anggota tim SAR mengelilingi Danau Toba saat mencari para penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba di Simalungun, Sumatra Utara, 20 Juni 2018. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - CEO ESL Express PT Eka Sari Lorena Eka Sari Lorena Surbakti mengatakan tidak cukup hanya memenjarakan nahkoda kapal motor Sinar Bangun V dan pihak yang bertanggungjawab. Hal tersebut merespons tragedi kapal V yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara.

"Pak Tito, Kapolri kita kemarin sudah mengatakan, akan menindak yang bertanggungjawab, tidak hanya nahkoda KM Sinar Bangun tetapi juga mungkin syahbandar, yang mengizinkan kapal itu menyeberangi Danau Toba," kata Eka dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Jumat, 22 Juni 2018. "Tapi masalahnya, apakah memenjarakan orang-orang itu dapat menyelesaikan masalah?"

Baca: Luhut Sebut Kapal Tenggelam di Danau Toba karena Pengawas Lalai

Eka mengatakan mungkin dalam jangka pendek ada efek jera, namun dia mempertanyakan seberapa lama efek jera itu, seberapa lama nahkoda kapok, dan seberapa lama nahkoda berhenti main-main.

Sebelumnya, kecelakaan terjadi pada Senin lalu saat kapal yang membawa ratusan penumpang itu berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, Danau Toba, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun. Saat ini, diduga ada dua penyebab tenggelamnya kapal. Pertama, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas yang seharusnya. Kedua, kapal diduga mengabaikan adanya peringatan cuaca ekstrem dari BMKG.

Baca: Tragedi Danau Toba, Kemenhub Akan Tambah 5 Kapal Roro

Menurut Eka tragedi KM Sinar Bangun membuat publik terkejut karena setelah suka cita dalam berlebaran, kemudian arus mudik yang dirasa lancar bagi sebagian orang, tahu-tahu ada kapal tenggelam di Danau Toba.

Eka menyangkan hal tersebut, karena Toba bukan danau biasa. Sebab Toba adalah danau tersohor dengan kedalaman lebih dari 500 meter, di mana danau purba itu yang dulu merupakan kawah gunung berapi. "Saya dengar Ditjen Perhubungan Darat sudah merencanakan renovasi dermaga dan penempatan kapal penyeberangan. Ya dipercepat saja. Jangan menunggu jatuh korban lagi," ujarnya.

Dari pernyataan itu, Eka mempertanyakan ada berapa banyak penyeberangan sungai dan danau yang kondisinya seperti Danau Toba. "Cukupkah anggaran negara untuk merenovasi semua dermaga atau cukupkah APBN untuk membuat kapal baru di seluruh titik penyeberangan?" katanya.

Lebih lanjut Eka menyarankan, jika tidak ada dana, lebih baik pemerintah bekerja sama erat dengan swasta, dengan operator penyeberangan. Menurut Eka, pemerintah perlu hadir hadir sebagai mitra yang membantu operator.

Untuk mencegah berulangnya kasus di Danau Toba ini, Eka berharap pemerintah membantu tidak hanya menghukum dengan aparatnya. "Datangi operator, dengar operator. Jangan-jangan, tidak butuh juga dermaga bernilai puluhan miliar rupiah yang kemudian mangkrak, atau hanya disandari kapal penyeberangan tiga hari sekali," kata Eka.

Berita terkait

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

18 jam lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

20 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Tiga Destinasi Favorit saat Berkunjung ke Danau Toba, Bisa untuk Foto Prewedding

2 hari lalu

Tiga Destinasi Favorit saat Berkunjung ke Danau Toba, Bisa untuk Foto Prewedding

Di kawasan Danau Toba, terdapat sejumlah lokasi yang menjadi tujuan utama wisatawan karena keindahan alam dan keunikan budayanya.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Bukit Holbung dan Huta Siallagan Danau Toba Primadona Pengambilan Foto Prewedding

2 hari lalu

Bukit Holbung dan Huta Siallagan Danau Toba Primadona Pengambilan Foto Prewedding

Bukit Holbung dan Huta Siallagan di Danau Toba menjadi primadona tempat pengambilan foto prewedding.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Sebelumnya, InJourney Mengklaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

59 hari lalu

Belajar dari Sebelumnya, InJourney Mengklaim F1 Powerboat Danau Toba 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

F1 Powerboat Danau Toba 2024 kali ini digelar pada pagi hari karena belajar dari penyelenggaraan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

F1 Powerboat Danau Toba 2024: Rusty Wyatt, Pebalap Debutan yang Jadi Juara

3 Maret 2024

F1 Powerboat Danau Toba 2024: Rusty Wyatt, Pebalap Debutan yang Jadi Juara

Rusty Wyatt menyalip lawannya di lap-lap terakhir untuk memastikan keluar sebagai juara F1 Powerboat Danau Toba 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi F1 Powerboat Danau Toba 2024

3 Maret 2024

Serba-serbi F1 Powerboat Danau Toba 2024

Rangkaian event F1 Powerboat pada 2 Maret hingga 3 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Cerita Penjual Kaus yang Panen Untung, Berkah Digelarnya F1 Powerboat 2024 Danau Toba

3 Maret 2024

Cerita Penjual Kaus yang Panen Untung, Berkah Digelarnya F1 Powerboat 2024 Danau Toba

Gelaran F1 Powerboat 2024 Danau Toba berlangsung di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Barat pada Sabtu-Minggu ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Sarankan Balapan F1 Powerboat 2024 Danau Toba Dipercepat 1 - 2 Jam dari Jadwal Semula

2 Maret 2024

BMKG Sarankan Balapan F1 Powerboat 2024 Danau Toba Dipercepat 1 - 2 Jam dari Jadwal Semula

BMKG menyarankan agar balapan F1 Powerboat 2024 di Danau dipercepat 1 sampai 2 jam dari jadwal semula.

Baca Selengkapnya