TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kecelakaan Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara disebabkan oleh kurangnya disiplin dari penyelenggara dan pengawas angkutan kapal. Menurut Luhut, jika keduanya tidak lalai dalam pengawasan tentu kecelakaan seperti ini bisa dihindari.
"Hal ini bukan yang pertama kali terjadi, jika aparat di lapangan dan penyelenggara angkutan mau belajar dari kecelakaan yang terjadi sebelumnya serta mau disiplin dan tidak lalai dalam pengawasan tentu kecelakaan seperti ini bisa dihindari," kata Luhut dalam pernyataan resminya, di Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Tragedi Danau Toba, Pengusaha Transportasi: Aman Itu Tidak Murah
Luhut menyatakan, ketidakdisiplinan penyelenggara dan pengawas angkutan misalnya terlihat dalam tidak adanya perhatian terhadap laporan cuaca dan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Kemanan ini juga mengatakan ketidakdisiplinan penyelenggara terlihat dari tidak adanya prioritas keamanan bagi penumpang karena mengangkut jumlah penumpang melebihi kapasitas.
KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun, Sumatera Utara, Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 17.30. Kapal yang beroperasi sehari-hari di Danau Toba ini diduga mengangkut ratusan penumpang dan puluhan kendaraan bermotor roda dua melebihi kapasitas. Kapal kayu berkapasitas 43 orang tersebut tenggelam setelah dihantam angin kencang dan ombak berkekuatan 12 knot.
Baca: KNKT Belum Investigasi Menyeluruh Kapal Tenggelam di Danau Toba
Adapun data terbaru menyatakan jumlah penumpang yang hilang mencapai 192 orang. Data yang dikantongi polisi itu berdasarkan pengakuan keluarga yang melapor ke posko. Sedangkan 22 korban telah dievakuasi dengan 4 orang meninggal.
Ketua Posko Nasional Angkutan Mudik Lebaran Kementerian Perhubungan, Wahju Adji menjelaskan terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Selatan, tim gabungan masih berfokus pada penyelamatan korban tenggelam. Ia mengatakan saat ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum melakukan investigasi secara menyeluruh.
"Karena fokusnya sekarang pencarian korban dulu. Setelah dilakukan pencarian korban, KNKT akan melakukan investigasi yang lebih mendalam lagi keseluruhannya," kata Wahju di Posko Angkutan Mudik Lebaran Kementerian Perhubungan, Kamis, 21 Juni 2018.
Saat ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Diretur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sedang meninjau langsung kondisi kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.