JK: Jepang Ingin Tambah Investasi Industri dan Bank di RI

Rabu, 13 Juni 2018 09:05 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) duduk semeja dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Bin Mohammad dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam Konferensi Internasional ke-24 di Jepang, 11 Juni 2018. Setwapres RI

TEMPO.CO, Tokyo - Jepang menyatakan komitmennya untuk berinvestasi lebih besar di Indonesia. Hal itu diungkapkan korporasi dan bank asal negeri matahari terbit tersebut kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK.

Jusuf Kalla atau JK mengunjungi Tokyo, Jepang pada 10-13 Juni 2018 dalam rangka menghadiri konferensi internasional The Future of Asia. Di sela-sela acara tersebut, Jusuf Kalla atau JK bertemu dengan perwakilan MUFG Bank Ltd., delegasi Marubeni Corporation, serta Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia Yasuo Fukuda.

Baca: Konferensi Masa Depan Asia, Jusuf Kalla Sentil Proteksionisme AS

“Hampir semua menekankan kembali keingannya untuk meningkatkan investasi. Apakah itu bank, apakah itu industri, jadi mereka tetap memperbesar investasi di Indonesia. Malah cenderung untuk menambah kelompok-kelompok investasi, cluster,” ujar JK, Rabu, 13 Juni 2018.

JK mencontohkan, di Indonesia industri yang gencar berinvestasi salah satunya di sektor otomotif. Pihak Jepang siap membawa industri pendukungnya lebih banyak ke Indonesia.

Advertising
Advertising

Baca: JK: Pemda Seharusnya Sejak Awal Anggarkan THR untuk PNS

Adapun pihak bank ingin mengajak banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk ikut menopang industri di Indonesia. Dalam berinvestasi, pihak Jepang melihat Indonesia dalam dua hal utama yaitu potensi pasar yang luas dan potensi tenaga kerja yang tak kalah besar.

Di sisi lain, ada permintaan khusus dari pemerintah Indonesia jika Jepang ingin menambah investasinya. “Ya permintaan khusus iya, kita mempertegas infrastruktur apa yang mau dibuat dan apa peranan mereka. Seperti bikin jalan kapan, bagaimana dan dimana. Listrik juga begitu, yang akan datang semuanya mereka siap seperti itu,” ujar JK.

Baca: JK Miris Produk Cina Rajai e-Commerce di Indonesia

Adapun pihak Jepang, kata Kalla, tidak mensyaratkan hal khusus. Bahkan pihak Jepang menawarkan apa yang dibutuhkan Indonesia. Oleh karena itu, untuk mendukung penanaman modal tersebut pemerintah pun berkomitmen mempercepat pembangunan segala macam faktor penopang. “Contohnya pelabuhan Patimban, kereta api (cepat), daerah industry, real estate di daerah industri Jawa Tengah dan sebagainya. Mereka menuju ke situ."

Tak hanya itu, JK pun melakukan pertemuan dengan Menteri Pembangunan Ekonomi yang sekaligus menjabat Menteri Lingkungan Hidup serta Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru David Parker. Menurut JK, negara koloni Inggris tersebut ingin pula memperluas kerjasama dengan Indonesia.

Sejumlah bidang yang ingin dikerjasamakan adalah bidang pengembangan energi panas bumi, hingga perdagangan susu, daging sapi dan biri-biri. “Mereka menawarkan pasar itu. Saya bilang ya silakan bersaing dengan Australia, Brasil dan India. Harus bersaing,” kata JK.

BISNIS

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

3 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

12 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya