Bank Indonesia Estimasi Inflasi Juni Capai 0,22 Persen

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Martha Warta

Jumat, 8 Juni 2018 15:55 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, berdasarkan hasil survei pemantauan harga pada minggu pertama Juni 2018, indikator harga barang bisa terkendali. Menurut Perry, dari pemantauan harga sampai minggu pertama, BI memperkirakan inflasi Juni mencapai 0,22 persen month-to-month.

"Inflasi bulan Juni mencapai 0,22 persen month-to-month, secara kumulatif Januari-Juni 1,53 persen, dan year-to-year mencapai 2,75 persen," kata Perry saat menggelar konferensi pers di kantor BI, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018.

Baca: Bank Indonesia Sediakan Penukaran Uang di Jalur Mudik Mulai Besok

Perry mengatakan, dengan jumlah inflasi seperti itu, harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok, bisa terkendali. Bahkan, kata dia, cenderung turun atau mengalami deflasi.

Adapun menurut Perry harga-harga barang yang terkendali khususnya berada pada harga bahan kebutuhan pokok. Dia mengatakan bahkan harga barang kebutuhan pokok ada yang mengalami deflasi, seperti bawang putih, minyak goreng, cabai rawit, cabai merah, dan udang.

Advertising
Advertising

Baca: Kadin Yakin BI Bakal Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan

Menurut Perry, harga-harga yang menyumbang inflasi pada bulan ini adalah di bidang transportasi, terutama transportasi untuk kebutuhan angkutan Lebaran, seperti angkutan udara.

"Khusus untuk angkutan Lebaran, saya lihat ini kondisinya seasonal atau musiman saja," kata Perry.

Baca: BI Resmi Keluarkan Izin untuk E-Money Paytren Milik Yusuf Mansur

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Perry menyampaikan bahwa kepercayaan diri pasar terhadap Indonesia mulai tumbuh. Berdasarkan data BI, aliran modal masuk Indonesia dari 24 Mei sampai 6 Juni 2018 mencapai Rp 13 triliun.

Sedangkan jika dihitung dalam rentang waktu akhir bulan kemarin, 28-31 Mei 2018, dana yang masuk telah mencapai Rp 4 triliun. Aliran dana yang masuk tersebut dalam bentuk obligasi pemerintahan, saham, dan obligasi korporasi.

"Hal ini tentu bagus, apalagi terjadi saat risiko ketidakpastian pasar global, seperti di Italia dan Turki masih terjadi, tapi kepercayaan terhadap Indonesia cukup baik," ujar Perry.

Baca berita tentang Bank Indonesia lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya