Urus Masalah Garuda Indonesia, Luhut: Saya Tidak Kurang Kerjaan

Kamis, 7 Juni 2018 06:00 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritima, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan tidak kurang kerjaan saat mengurus masalah Garuda Indonesia. Garuda Indonesia sedang memiliki masalah dengan asosiasi pilot mereka yang mengatakan akan mogok.

"Pasti ada kaitannya dengan saya. Saya juga tidak kurang kerjaan juga, banyak," kata Luhut saat buka puasa bersama wartawan di Kemenko Maritim, Rabu, 6 Juni 2018.

Simak: Luhut: Pilot Garuda dan Manajemen Tak Dilibatkan di Satgas

Pernyataan Luhut tersebut menjawab pertanyaan soal kenapa seolah-olah dia terlihat lebih banyak Luhut mengurusi masalah Garuda Indonesia, ketimbang Kementerian BUMN.

"Kenapa saya ngurusin itu? Karena Kementerian Perhubungan di bawah saya juga menyangku soal safety, daripada berantem-berantem mendingan sekalian lah (saya tangani)," ujar Luhut.

Advertising
Advertising

Baca: Setelah ke Luhut Pandjaitan, Pilot Garuda Mengadu ke Kemnaker

Kementerian Perhuhubungan merupakan kementerian di bawah koordinasi Kemenko Bidang Maritim.

Luhut mengatakan hubungannya dengan Kementerian BUMN, baik. Luhut mengatakan telah bicara dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. Menurut Luhut tidak ada masalah dari BUMN, karena tadi perwakilan BUMN juga ikut membahas masalah Garuda.

Simak: Pilot Ancam Mogok, Jokowi Diminta Bantu Perbaiki Kinerja Garuda

"Bu Rini telepon saya, nanya, dan saya jelaskan. Saya bilang 'Bu Rini ambil alih saja deh ini'. Setelah ketemu. 'Yaudah Pak Luhut urus saja dulu deh'. Baik-baik kok koordinasi kami," kata Luhut.

Sebelumnya, APG bersama Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) menuntut untuk dilakukan restrukturisasi jumlah direksi dari delapan menjadi enam orang. Idealnya, cukup direktur utama, direktur operasi, direktur teknik, direktur keuangan, direktur personalia, dan direktur niaga.

Baca: Pilot Garuda Berencana Mogok Kerja, YLKI Beberkan Risikonya

Pekerja meminta pergantian direksi Garuda Indonesia dari kalangan profesional di bidang penerbangan dan internal perusahaan. Tuntutan tersebut diajukan setelah mereka menilai terdapat beberapa masalah di tubuh manajemen emiten berkode GIAA tersebut.

Luhut telah membentuk satuan tugas untuk menangani masalah Garuda Indonesia. Garuda Indonesia sedang memiliki masalah dengan asosiasi pilot mereka yang mengatakan akan mogok.

"Mengenai garuda kita sudah bentuk task force (satuan tugas)-nya. Itu Pak Purbaya(Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Purbaya Yudhi Sadhewa) ketuanya, anggotanya dari Kementerian Perhubungan, BUMN, dan Kantor Staf Presiden," kata Luhut.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

8 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

14 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya