Paytren Luncurkan Fitur Trading Online Reksa Dana

Selasa, 5 Juni 2018 09:51 WIB

Yusuf Mansur sebagai pendiri Paytren dalam peluncuran reksadana syariah PT Paytren Aset Manajemen di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017. (instagram.coim)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Paytren Aset Manajemen akan meluncurkan Paytren Online Reksa Dana, yang merupakan sistem pelaksanaan transaksi reksa dana syariah. Direktur Utama PT Paytren Aset Manajemen Ayu Widuri mengatakan, sebagai manajer investasi syariah pertama di Indonesia, perseroan akan memaksimalkan fitur online trading.

"Fitur ini diciptakan untuk memudahkan calon investor, terutama individual, di mana fitur ini dilengkapi akses ke Direktorat Dukcapil Kemendagri dalam proses verifikasi," kata Ayu di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 5 Juni 2018.

Baca: Setelah Paytren Jalan, Yusuf Mansur Ingin Beli Unicorn dan Bank

Dengan sinkronisasi tersebut, menurut Ayu, investor akan cepat mendapatkan single investor identification number ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Ditambah dengan menu pengisian data registrasi calon investor yang sangat simpel, sistem ini menjadikan proses registrasi dan transaksi sangat mudah dilakukan.

Ayu menyebutkan pihaknya saat ini melihat kesadaran masyarakat pemodal mengenai investasi syariah sedang tumbuh pesat. "Dengan sistem ini, kami berharap akan berdampak pada perkembangan industri keuangan syariah," ucapnya.

Advertising
Advertising

Baca: Yusuf Mansur: Kerja Sama dengan Bank Muamalat Tunggu Putusan BI

Komisaris Utama sekaligus pemilik Paytren, Yusuf Mansur, rencananya akan menekan layar sentuh untuk membuka perdagangan saat launching sistem reksa dana online Paytren di Main Hall Indonesia Stock Exchange Building (BEI), Senayan, Jakarta, hari ini. PT PayTren Aset Manajemen memiliki tagline dalam branding reksa dana tersebut, yaitu membeli reksa dana syariah PAM semudah membeli barang secara online.

Yusuf Mansur mendapatkan izin mengelola investasi syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2017. Izin yang diberikan kepada PT Paytren Aset Manajemen tersebut termuat dalam dokumen Keputusan Dewan OJK Nomor KEP-49/D.04/2017. "Alhamdulillah, dengan izin Allah, izin untuk manajer investasi syariah dari OJK untuk PT Paytren Aset Manajemen sudah keluar hari ini," ucapnya akhir pekan lalu.

Baca: Gandeng PayTren, Grab Targetkan Bantu Lima Juta Usaha Mikro

Dengan begitu, Yusuf berharap terbitnya izin Paytren menjadi jalan buat masyarakat luas untuk berinvestasi yang benar, resmi, dan profesional. Salah satu produk yang akan ditawarkan adalah reksa dana. "Dan kami yang syariah," ujarnya. "Bedanya, penempatan-penempatannya, misalnya hanya di pasar yang memang syariah atau yang tidak melanggar syariah."

Pada 1 Juni 2018, e-money Paytren resmi mendapat izin dari Bank Indonesia. Sebelumnya, layanan milik PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) ini sempat terganjal perizinan selama setahun. “Alhamdulillah, karya anak bangsa 100 persen ini sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia,” tutur Yusuf Mansur di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Tangerang.

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

6 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

8 hari lalu

Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah menjadi salah satu instrumen tepat bagi masyarakat Indonesia yang ingin imbal hasil, tapi tetap menyesuaikan prinsip syariat Islam.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

11 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

38 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

38 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

43 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

47 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

26 Februari 2024

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

26 Februari 2024

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.

Baca Selengkapnya